Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 cukup terjaga.
Pernyataan itu disampaikan Eddy Soeparno dalam acara Refleksi Akhir Tahun PAN yang di gelar di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (18/12/2022).
"Indonesia sendiri, di tahun 2022 diperkirakan oleh Bloomberg terancam resesi, namun mampu bertahan dan pertumbuhan ekonomi terjaga di angka 5.7 persen hingga akhir tahun 2022. Satu hal yang patut disyukuri, namun harus tetap diwaspadai akan kemungkinan terjadinya pelambatan ekonomi di tahun depan," kata Edy.
Kemudian Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sesuai dengan asumsi pada UU APBN sebesar 5.3% harus tercapai bahkan harus mampu melampau target.
"Untuk itu, diperlukan kebijakan yang lebih proaktif dan tepat sasaran, khususnya dalam penggunaan APBN guna mengantisipasi dampak global. Pemerintah perlu terus melibatkan berbagai pihak terkait untuk mencapai target tersebut," sambungnya.
Baca juga: Profil Eddy Soeparno Sekretaris Jenderal DPP PAN Periode 2020-2025, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI
Dikatakan Eddy Soeparno meskipun pertumbuhan ekonomi pada tahun berjalan telah menunjukkan angka positif, namun realitas geliat ekonomi masyarakat masih menunjukkan kerentanan.
"Para pelaku usaha dan masyarakat masih sangat kesulitan dalam berusaha. Pabrik-pabrik besar yang berorientasi ekspor dan bahkan pelaku usaha digital melakukan banyak PHK kepada ribuan tenaga kerja," sambungnya.
Sekretaris Jenderal PAN mencontohkan misalnya menimpa perusahaan terkemuka seperti Shoppe, GoTo, LinkAja, Indosat, Jd.ID dan perusahaan lainnya.
"PAN memberikan perhatian khusus pada maraknya Lay-Off dari berbagai perusahaan khususnya start-up pada tahun 2022 lalu," sambungnya.
Karena itu menurut Eddy Soeparno menghadapi potensi krisis ekonomi di tahun 2023, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus mencegah lebih banyak lagi PHK di perusahaan start-up maupun perusahaan lainnya.