Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pihaknya bakal mengundang professor dari Inggris untuk memberikan pelatihan penyelenggaraan dan pengamanan sepak bola di Indonesia.
Sigit menuturkan bahwa instruktur tersebut bakal didatangkan pada Januari 2023 mendatang. Orang itu dinilai ahli di bidang penyelenggaraan sepak bola.
"Minggu depan di bulan Januari kita akan mengundang instruktur dari inggris untuk memberikan pelatihan tentang stadium general, tentang bagaimana sistem penyelenggaraan dan sistem pengamanan dan keselamatan di dalam penyelenggaraan," kata Sigit seusai memeriksa kesiapan pelaksanaan kompetisi piala AFF bersama Menpora Zainuddin Amali di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Selasa (20/12/2022).
Ia menuturkan bahwa pelatihan itu nantinya akan diikuti oleh polisi, klub sepak bola, panitia penyelenggara Liga 1 hingga perwakilan supporter.
Tujuannya, mereka paham sistem penyelenggaraan sepak bola dengan standar internasional.
"Ini nanti akan diikuti oleh klub, panitia penyelenggara termasuk polisi dan juga perwakilan suporter sehingga semua memahami bagaimana sistim penyelenggaraan pertandingan dengan standar internasional dan ini akan terus harapan kita ke depan sepak bola kita akan menjadi lebih baik lebih bagus dan bisa membawa harum nama Indonesia di nasional maupun internasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan instruktur dari Inggris itu disebut merupakan professor. Dia mengungkapkan alasan mengimpor instruktur itu dari Inggris
"Beliau seorang professor yang memang sangat paham tentang penyelenggaraan sepak bola dimana kita tahu bahwa Inggris jadi salah satu role model dalam kegiatan sepak bola internasional," jelasnya.
"Tentunya harapan kita beliau-beliau dengan tim bisa mensosialisasikan mengedukasi kita semua tentang bagaimana penyelenggaraan bola dengan standart internasional dari sisi keamanan keselamatan penyenggaraan bagaimana pemain, bagaimana suporter itu semua akan di edukasi kepada kita," sambungnya.
Baca juga: Efek Menjamurnya Pelatih Berdarah Korea Selatan, Piala AFF Makin Menggema di Negeri Ginseng
Kapolri Larang Anggotanya Pakai Gas Air Mata Hingga Senjata Api
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan dirinya melarang anggotanya memakai gas air mata maupun senjata api saat pengamanan kompetisi sepak bola Liga 1.
Hal itu menyusul rencana kompetisi Liga 1 bakal diperbolehkan dengan penonton pada Januari 2023 mendatang. Larangan pemakaian gas air mata dan senjata api merupakan pedoman aturan yang baru.
"Di mana kita bisa menggunakan pengamanan, namun tidak boleh menggunakan gas air mata, tidak boleh membawa senjata api," kata Sigit seusai memeriksa kesiapan pelaksanaan kompetisi piala AFF bersama Menpora Zainuddin Amali di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Selasa (20/12/2022).
Nantinya, kata Sigit, pengamanan yang dilakukan anggota polisi juga bakal berubah. Sebab, anggota polisi hanya boleh berjaga di luar stadion saja selama pertandingan berlangsung.
"Tentunya pengaturan yang didalam adalah steward kemudian anggota kepolisian hanya ada di luar stadion. Kita mulai berada di ring luar stadion," jelasnya.
Lebih lanjut, Sigit menuturkan bahwa anggotanya bisa masuk ke dalam lapangan jika diminta oleh steward pertandingan. Pola pengamanan juga tergantung situasi ancaman yang terjadi di lapangan.
"Kita bisa masuk manakala dari petugas keamanan penyelenggara meminta polisi untuk masuk. Sehingga aturan itu kita sesuaikan. Sehingga ini juga kita harapkan kedepan menjadi lebih baik mulai dari kondisi hijau, kondisi kuning ada ancaman dan sampai merah dan kondisi terburuk adalah kondisi kontigensi," ungkapnya.
Baca juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno Bersolek Jelang Gelaran Piala AFF 2022: Ada 220 CCTV
Sigit menuturkan bahwa pihaknya juga bakal melaksanakan uji coba terkait aturan baru tersebut dalam waktu dekat. Ke depan, pihaknya berharap keselamaran penonton dan penyelenggara menjadi terjamin dengan baik.
"Kami tentunya akan melaksanakan uji coba terkait dengan peraturan kepolisian yang baru, bagaimana penyelenggaraan sistem pengaman terkait dengan persepakbolaan," tukasnya.