News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Arif Rachman: Putri Candrawathi Ingin Ceritakan Kejadian di Magelang, Tapi Dipotong Ferdy Sambo

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa obstruction of justice?atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Arif Rachman Arifin tiba untuk menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).?Arif Rachman Arifin bersama lima orang lainnya menjalani sidang dakwaan terkait kasus obstruction of justice?atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakaden B Biro Paminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rachman Arifin bersaksi dalam persidangan bahwa Ferdy Sambo meminta kronologi kejadian tewasnya Brigadir J dari Duren Tiga saja.

Pernyataan tersebut disampaikan Arif Rachman sebagai saksi di sidang kasus menghalangi penyidikan tewasnya Brigadir J untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).

"Kronologisnya sebetulnya ibu (Putri Candrawathi) mau cerita di Magelang tapi dipotong oleh Pak Ferdy Sambo tidak usah kejadiannya di Duren Tiga saja," kata Arif Rachman.

Kemudian Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo menceritakan kronologi kejadian di Duren Tiga.

"Lebih banyak yang menceritakan Pak Ferdy Sambo. Datang ke Duren Tiga ibu dan rombongan ibu langsung ke kamar kemudian mandi dan ganti baju ke belakang," kata Arif Rachman menirukan perkataan Ferdy Sambo.

"Lalu setelah rebahan tahu-tahu Yoshua meraba-raba ibu. Kemudian ibu teriak memanggil nama Ricky dan Richard, Yosua keluar dan ibu sudah mendengar tembak-tembakan," sambungnya.

Kemudian dikatakan Arif Rachman menirukan perkataan Ferdy Sambo setelah mendengar tembak-tembakan "Ibu telepon bapak, jemput keluar dari Duren Tiga," terangnya.

Lalu Jaksa Penuntut Umum mengatakan setelah mendengar perkataan Ferdy Sambo tersebut bagaimana reaksi Putri Candrawathi.

"Ibu Putri lebih banyak menunduk jadi saya tidak bisa lihat mukanya. Tidak berkomentar apa-apa," tutupnya.

Sebelumnya dalam persidangan Arif Rachman bersaksi bahwa dirinya diminta menuliskan intogarasi awal Putri Candrawathi oleh Hendra Kurniawan dan Ferdy Sambo.

"Yasudahlah kamu aja Rif karena kamu yang paling junior pangkatnya yang lain. Masa suruh yang Kombes, sudah kamu ikut ke Saguling untuk intogarasi awal ibu, (Putri Candrawathi)" cerita Arif Rachman menirukan perintah Ferdy Sambo.

Lalu Ferdy Sambo berangkat, kemudian Arif Rachman sebelum berangkat mendapatkan arahan juga dari Hendra Kurniawan untuk menuliskan intogarasi awal.

Baca juga: Silang Pendapat Ahli Psikologi dan Kriminolog soal Pelecehan pada Putri Candrawathi di Magelang

"Sudah kamu saja Rif yang intogarasi awal inikan buat kepentingan kita Biro Paminal," kata Hendra Kurniawan kepada Arif Rachman.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini