TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menyinggung adanya kemungkinan perombakan atau reshuffle dalam kabinet Indonesia Maju.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor pada Jumat (23/12/2022).
Ungkapan Jokowi disinyalir lantaran hasil survei Charta Politika yang menunjukkan 61,8 persen responden menyetujui adanya reshuffle kabinet.
Sementara sisanya tidak setuju untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu merombak kabinet di periode kedua kepemimpinannya.
"Survei terakhir dari Charta Politika menyebutkan mayoritas responden menyetujui adanya reshuffle, apakah memungkinkan adanya reshuffle pak?" tanya wartawan.
"Mungkin," jawab Jokowi singkat.
"Kapan pak? Awal tahun?," tanya wartawan lagi.
"Ya, nanti," ujar Jokowi sembari meninggalkan tempat.
Baca juga: PDIP Minta MenLHK dan Mentan Dievaluasi di Tengah Wacana Reshuffle, NasDem: Hak Jokowi, Bukan Partai
Meski Jokowi belum menentukan kapan dilakukan tapi dirinya memiliki tradisi ketika merombak kabinet mayoritas dilakukan pada hari Rabu Pon atau Rabu Pahing.
Hanya satu kali Jokowi melakukan reshuffle selain hari Rabu Pon atau Rabu Pahing yaitu pada reshuffle keenam, 28 April 2021.
Pada saat itu, 28 April 2021 jatuh pada hari Rabu Wage.
Adapun rinciannya adalah tiga kali reshuffle kabinet pada 12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016, 23 Desember 2020 yang jatuh pada hari Rabu Pon.
Sedangkan tiga lainnya yaitu 17 Januari 2018, 15 Agustus 2018, dan 15 Juni 2022 jatuh di hari Rabu Pahing.
1. Reshuffle Kabinet Pertama, 12 Agustus 2015 (Rabu Pon)