News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2022

Jibom Sterilisasi 1.385 Gereja di Wilayah Polda Metro Jaya Jelang Perayaan Natal

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Personel Jibom Polda Riau menyisir area salah satu Gereja di Pekanbaru, Minggu (25/12/2016). Tim penjinak bom (jibom) mesterilisasi gereja yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebelum digelarnya misa Natal 2022. TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menurunkan tim penjinak bom (jibom) untuk mesterilisasi gereja yang ada di wilayah hukumnya sebelum dipergunakan untuk ibadah jelang perayaan Natal.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rencana pengamanan jelang perayaan tersebut.

"Sebelum melakukan kegiatan peribadatan, dilakukan juga sterilisasi oleh Jibom untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Zulpan saat dihubungi, Sabtu (24/12/2022).

Zulpan menyebut total ada 1.385 gereja yang berada di Jakarta dan sekitarnya.

Nantinya, tim gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan ditempatkan di seluruh gereja tersebut untuk memastikan keamanan ibadah Natal.

"Terhadap gereja-gereja yang ada di wilayah Polda Metro berjumlah 1.385 gereja, kemudian gereja-gereja tersebut juga kita lakukan pengamanan berikut dengan kekuatan dari Polri, TNI dan juga masyarakat dan juga dari pengamanan dalam atau pamdal kita libatkan," ucapnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 7.421 personel dalam Operasi Lilin Jaya 2022 guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

Operasi Lilin Jaya 2022 kali ini akan digelar selama 11 hari yakni 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Baca juga: Terapkan Toleransi Beragama, Susan Sameh Temani Ibunda Rayakan Natal Setiap Tahun

Zulpan mengatakan, nantinya ribuan personel itu akan disebar di seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam perayaan Nataru tersebut.

"Untuk kegiatan Operasi Lilin Jaya 2022 ini khususnya di wilayah Polda Metro Jaya akan menurunkan pengamanan sebanyak 7.421 personel," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).

Sebelum pelaksanaan Operasi Lilin Jaya 2022, seluruh personel yang akan diterjunkan akan terlebih dahulu dilakukan gelar pasukan di kawasan Monas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

"Kemudian kegiatan ini, juga pada tanggal 22 Desember akan dilakukan gelar pasukan yang direncanakan di Monas oleh Bapak Kapolri, kemudian tanggal 23 dimulai operasi," jelasnya.

Seluruh personel pengamanan itu lanjut Zulpan akan mengamankan sebanyak 1.385 gereja yang tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya. 

"Dibantu rekan rekan dari TNI dan juga dari masyarakat tentunya, kita akan mengamankan itu semua," ucapnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. (Tribunnews/Fahmi Ramadhan)

Kapolda Antisipasi Ancaman Aksi Teror dan Intoleransi Jelang Perayaan Nataru

Mengenai hal ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta kepada seluruh jajaranya mengantisipasi adanya potensi ancaman teror dan intoleransi dalam perataan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang.

Menurut Fadil, jelang perayaan Nataru mendatang pihaknya bersama unsur TNI dan Pemprov DKI Jakarta akan mengantisipasi potensi kerawanan yang ada jelang perayaan tahunan tersebut, salah satunya aksi teror.

"Pertama di bidang Kamtibselcarlantas, kedua aksi yang terkait dengan teror dan tindakan intoleransi, curas dan beberapa prediksi bencana alam yang harus kita antisipasi," jelas Fadi.

Ia pun menjelaskan, jajaranya diminta untuk melakukan assesment di lokasi-lokasi seperti gereja dan sejumlah tempat hiburan pada operasi Lilin Jaya 2022.

"Ada gereja atau tempat lain yang difungsikan sebagai tempat ibadah kemudian ada tempat hiburan dan lokasi wisata untuk segera di lakukan assesment," ucapnya

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (Ist)

Kendati demikian untuk mengantisipasi potensi kerawanan tersebut dikatakannya perlu adanya koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Mulai dari pemerintah provinsi, aparat keamanan, termasuk pelaku usaha hingga seluruh elemen masyarakat demi terwujudnya situasi Kamtibmas yang diharapkan," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini