News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ridwan Saidi Meninggal Dunia

Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Saidi saat menjadi narasumber. Inilah profil Ridwan Saidi seorang budayawan Betawi yang meninggal dunia pada Minggu (25/12/2022) hari ini. Ridwan Saidi meninggal pada usia 80 tahun.

TRIBUNNEWS.COM - Budayawan Betawi, Ridwan Saidi meninggal dunia pada Minggu (25/12/2022) pukul 08.35 WIB.

Ridwan Saidi meninggal pada usia 80 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan.

Dalam pesan singkat yang diterima Tribunnews.com, belum diketahui kapan jenazah Ridwan Saidi dikebumikan.

"Inna lillahi wa inna ilayhi roji'un. Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta Bapak Ridwan Saidi pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel.

Alamat duka: Jalan Merak II Blok N3 No 31, Bintaro Jaya 1, Jakarta 12330. Lokasi dan waktu sholat dan pemakaman akan diinformasikan menyusul," tulis isi pesan tersebut.

Sebelumnya, Ridwan Saidi sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri.

Ridwan Saidi dalam kondisi kritis akibat pecah pembuluh darah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Budayawan Betawi Ridwan Saidi Meninggal Dunia di RSPI Bintaro Jakarta Selatan

Lantas, siapakah sosok Ridwan Saidi? Berikut profil Ridwan Saidi sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

Profil Ridwan Saidi

Ridwan Saidi yang merupakan putra asli Betawi lahir pada 2 Juli 1942.

Ridwan Saidi adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya.

Ketiga kakaknya adalah perempuan semua.

Selain dikenal sebagai budayawan, sosok yang kerap disapa Babe ini juga merupakan sejarawan dan intelektual Islam.

Ia kerap muncul sebagai narasumber dalam sejumlah program acara di TV untuk menyampaikan pendapatnya.

Tangkap Layar YouTube TV One Babe Ridwan Saidi di TV One. (Tangkap Layar YouTube TV One)

Baca juga: Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun

Semasa hidup, Ridwan Saidi dikenal sebagai sosok yang aktif dalam sejumlah organisasi.

Misalnya saat ia mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan atau sekarang disebut FISIP Universitas Indonesia (UI), misalnya.

Ridwan Saidi pernah menjadi Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen Mahasiswa (Menwa) Arief Rahman Hakim, pada 1966.

Kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara.

Pada tahun 1974-1976, Ridwan Saidi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Ridwan Saidi juga pernah bersinggungan dengan dunia politik.

Ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP.

Ridwan Saidi menjadi wakil rakyat selama 10 tahun, yaitu periode 1977-1982 dan 1982-1987.

Saat duduk di bangku parlemen, Ridwan Saidi sempat menduduki kursi Wakil Ketua Komisi APBN (1977-1978).

Setelah itu dia konsisten menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X yang membidangi lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan sejak 1978-1987.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ridwan Saidi Dilarikan ke RS, Kondisinya Tidak Sadarkan Diri

Setelah masa jabatannya di DPR berakhir, Ridwan menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Baru pada 1995-2003.

Ia pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam se-Dunia di Irak pada 1993.

Selain itu, Ridwan Saidi juga pernah aktif pada Festival Budaya Babylonian (Babylonian Cultural Festival) di Irak pada 1994.

Pada 2003, Ridwan Saidi kemudian menjadi Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan.

Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi ketua dan pendiri Yayasan Renaissance pada 2013.

Kontroversi Ridwan Saidi

Ridwan Saidi (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Nama Ridwan Saidi sempat menjadi sorotan saat menyampaikan pernyataan, bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan fiktif pada Agustus 2019.

Hal ini dikatakan Ridwan Saidi di sebuah kanal Youtube Macan Idealis yang diunggah pada Jumat (23/8/2019).

Bahkan Ridwan Saidi juga mengklaim telah 30 tahun mempelajari bahasa kuno guna menelisik jejak-jejak keberadaan Kerajaan Sriwijaya.

Hasil penelusuran itu membawanya pada satu hipotesis bahwa kerajaan tersebut fiktif belaka.

"Saya sudah 30 tahun mempelajari bahasa-bahasa kuno."

"Banyak kesalahan mereka (arkeolog), prasasti di Jawa dan Sumatera adalah bahasa Melayu, tapi sebenarnya bahasa Armenia," ujar Ridwan, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Ridwan Saidi juga sempat menyatakan tidak ada kerajaan di Ciamis.

Pernyataan itu disampaikan Ridwan di kanal Youtube Macan Idealis yang tayang pada 12 Februari 2020.

"Mohon maaf ya dengan saudara-saudara di Ciamis. Di Ciamis itu enggak ada kerajaan," kata Ridwan Saidi pada tayangan video tersebut.

Menurut Ridwan Saidi, petunjuk adanya kerajaaan bisa dilihat dari indikator ekonomi dan dia mempertanyakan apakah ada penghasilan dari daerah Ciamis.

"Ciamis penghasilannya apa? Pelabuhan di selatan kan bukan pelabuhan niaga. Sama dengan pelabuhan di Teluk Bayur."

"Bukan pelabuhan niaga. Hanya pelabuhan penumpang. Di Ciamis juga sama, lalu dagang apa?" kata Saidi.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Garudea P) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini