TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal adanya perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Meski demikian, Jokowi tidak menyebut kapan reshuffle tersebut akan dilakukan.
Namun, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin menyebut reshuffle kabinet Jokowi diperikirakan akan dilakukan pada awal tahun 2023.
"Bahwa kapan dan kemudian siapa itu kami belum mendapatkan kabar itu."
"Tetapi kami sempat berkomunikasi juga dengan senior yang berada di dalam Istana, kita tunggu waktu, mudah- mudahan awal tahun ini, kalau tidak ada keliru," tuturnya dalam program Kabar Petang TvOneNews, Minggu (25/12/2022).
Ngabalin menuturkan, reshuffle sejumlah menteri merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai Presiden.
Baca juga: Pengamat: NasDem Bakal Dapat Simpati dari Publik Jika Para Menterinya Direshuffle
"Tentu bapak Presiden yang memiliki kewenangan," tuturnya.
Terkait isu menteri dari Partai Nasdem diisukan bakal dicopot, Ali menegaskan Presiden akan merombak menteri berdasar kinerjanya bukan dari urusan partainnya.
"Kalau reshuffle itu terjadi ukurannya bukan dari partai mana."
"Tapi seberapa jauh evaluasi kinerja maupun profesonalisme kerja dan janji, termasuk di antarannya bagaiamana komitmen para menteri yang menjadi evaluasi bapak Presiden."
"Sehingga bukan urusan partainnya, tapi urusan profesionalisme antara presiden kinerja menterinya," tegasnya.
Menteri dari NasDem Dikabarkan akan Dicopot
Jokowi memberikan sinyal kemungkinan adanya reshuffle saat ditanya perihal hasil Survei Charta Politika.
Dalam survei itu menunjukkan mayoritas publik menginginkan adanya reshuffle kabinet.