TRIBUNNEWS.COM - Daftar menteri yang pernah dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua pemerintahannya.
Isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet kembali menguat.
Hal ini setelah merenggangnya hubungan Presiden Jokowi dengan Partai NasDem pasca-partai pimpinan Surya Paloh itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menguatnya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju juga seakan diamini oleh Presiden Jokowi.
"Mungkin (ada reshuffle kabinet),” ujar Presiden Jokowi setelah meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, (23/12/2022).
Namun, Jokowi enggan berbicara lebih jauh soal kemungkinan reshuffle.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Pasang Surut Hubungan Jokowi dengan Surya Paloh dan Wacana Reshuffle Kabinet
Disebut-sebut, tiga menteri dari Partai Nasdem yakni Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo; Menteri Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar; dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate; berpotensi dicopot.
Apabila Jokowi benar-benar melakukan reshuffle kabinet, hal itu merupakan perombakan kabinet ketiga yang dilakukan di periode kedua pemerintahannya, 2019-2024.
Berikut ini daftar enam menteri yang dicopot Jokowi dalam dua reshuffle terakhir:
1. Wishnutama Kusubandio
Wishnutama Kusubandio dicopot dari jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam reshuffle kabinet pertama periode kedua pemerintahan Jokowi pada 22 Desembe 2022.
Posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemudian diserahkan kepada kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Padahal dalam Pilpres 2019, Sandiaga Uno merupakan rival politik Jokowi dimana Sandiaga menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Tidak jelas apa yang melatarbelakangani pencopotan Wishnutama.
Namun, masuknya Sandiaga Uno memperkokoh Partai Gerindra sebagai partai koalisi Jokowi setelah sebelumnya sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, dipercaya sebagai Menteri Pertahanan sejak 23 Oktober 2019.
2. Terawan Agus Putranto
Selain Wishnutama, dalam reshuffle pertama itu, Jokowi juga mencopot Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Posisi Menteri Kesehatan kemudian dijabat Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Pencopotan Terawan Agus Putranto di antaranya karena sorotan atas kinerja Terawan dalam penanganan Pandemi Covid-19.
Baca juga: Respons Ali Ngabalin soal Sinyal Reshuflle Kabinet Jokowi dan Isu Menteri NasDem akan Disingkirkan
3. Fachrul Razi
Fachrul Razi dicopot dari posisi Menteri Agama dalam reshuffle pertama pada 22 Desember 2020.
Kursi Menteri Agama kemudian diserahkan kepada Ketua Umum PP GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas.
Fahrul Razi merupakan purnawiratan TNI dan kader Partai Hanura.
Tidak diketahui pasti alasan yang melatarbelalangi pencopotan Fahrul Razi.
4. Agus Suparmanto
Agus Suparmanto dicopot dari posisi Menteri Perdagangan dalam reshuffle pertama.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kemudian digantikan Muhammad Luthfi yang kemudian juga dicopot dalam reshuffle kedua.
Tidak diketahui pasti alasan pencopotan Agus Suparmanto.
Namun diduga karena kinerjanya yang dianggap tidak maksimal dalam penanganan perdagangan, utamanya terkait impor.
5. Muhammad Luthfi
Muhammad Lutfi dicopot dari posisi Menteri Perdagangan dalam reshuffle kedua Kabinet Indonesia Maju pada 15 Juni 2022.
Kursi Muhammad Luthfi diserahkan kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Alasan pencopotan Muhammad Luthi lantaran kinerjanya yang dianggap gagal dalam penanganan persoalan harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng.
Selain itu, pencopotan itu juga diduga untuk mengakomodir PAN yang resmi masuk ke Kabinet dan menjadi partai koalisi.
6. Sofyan Djalil
Baca juga: PDIP Incar Dua Menteri Nasdem Dicopot dari Kabinet, Pengamat Bilang Gara-gara Capreskan Anies
Menteri selanjutnya yang pernah dicopot Jokowi adalah Sofyan Djalil.
Ia dicopot dari posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Posisi Sofyan Djalil digantikan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Hadi memang dikenal cukup dekat dengan Jokowi.
Soal alasan pencopotan Sofyan Djalil, tidak diketahui alasannya secara pasti.
(Tribunnews.com/Daryono)