TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memerintahkan anak buahnya agar tidak ragu melakukan tindakan penegakan hukum bagi pelaku korupsi.
Termasuk dalam hal ini melakukan giat operasi tangkap tangan (OTT).
Demikian disampaikan Firli dalam sambutan Upacara Peringatan Hari Bhakti KPK di halaman Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
"Mengingat tugas tugas KPK diwaktu-waktu yang akan datang akan semakin berat, maka saya juga memerintahkan kepada segenap insan KPK jangan pernah ada keraguan untuk bertindak tegas melakukan tindakan penegakan hukum bagi pelaku korupsi, termasuk tindakan tangkap tangan," ucap Firli Bahuri.
Pensiunan polisi bintang tiga itu menyebut, meski KPK kini berada di bawah rumpun eksekutif, dalam pelaksanaan tugasnya komisi antikorupsi tidak dapat disetir pihak manapun, tanpa terkecuali.
"KPK adalah lembaga negara dalam rumpun eksekutif yang dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya tidak terpengaruh kepada kekuasaan manapun. Dan KPK tidak tunduk kepada siapapun," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat meminta bahwa KPK jangan sering melakukan penangkapan.
Luhut Pandjaitan juga sempat menyebut bahwa OTT tidak bagus untuk negeri.
Hal itu disampaikan Luhut dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
"OTT, OTT itu kan ndak bagus sebenarnya buat negeri ini jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," kata Luhut.
Awalnya, Luhut banyak berbicara soal digitalisasi dan e-katalog. Menurut dia, digitalisasi akan membuat celah korupsi semakin tertutup.
"Kalau sudah masukkan itu uangnya di situ, sudah berapa ribu triliun, apa yang mau dikorupsi lagi," tutur.
Luhut juga tak menampik siapapun yang korupsi tapi pasti bakal ketahuan. Namun, dia mendorong penerapan pencegahan yang lebih maksimal di berbagai sektor.
Lebih lanjut Luhut pun meminta KPK jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan.
Menurutnya, jika digitalisasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik, celah korupsi akan tertutup.
"Ya kalau hidup-hidup sedikit bolehlah, kita mau bersih-bersih amat di surga aja lah kau. Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan tidak akan bisa main-main," katanya.