TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terbukti memberikan kemudahan bagi peserta yang membutuhkan layanan kesehatan.
Seperti yang dirasakan warga Sumur Pecung, Kota Serang Hariadi Arifin (71). Dirinya mengaku menjadi langganan keluar masuk rumah sakit dan puskesmas. Hal tersebut ditenggarai oleh penyakitnya yang sering kambuhan.
Hariadi bercerita bahwa sudah didiagnosa berbagai penyakit sejak tahun 93, mulai dari jantung, pembesaran kelenjar prostat dan hyponatraemia. Sehingga tidak heran dirinya merasa fasilitas kesehatan merupakan rumah ke-duanya.
"Kalau keluar masuk rumah sakit sudah tidak terhitung menggunakan JKN, Rawat Inap cukup sering kalau kontrol apalagi," ujarnya saat dijumpai di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Serang.
Hariadi mengatakan saat menjelang pensiun, dokter yang rutin melakukan pemeriksaan menyarankan dirinya untuk berobat menggunakan program JKN saja.
"Sadar biaya yang digunakan untuk perawatan dan kontrol akan besar, dokter langsung menyarankan untuk pakai JKN. Jadi kepesertaan saya menjadi tanggungan Istri yang merupakan pensiunan PNS," tuturnya.
Menurut Hariadi selama menggunakan layanan program JKN, dirinya mengaku puas dan banyak terbantu. Baik pelayanan di rumah sakit maupun di Kantor BPJS Kesehatan itu sendiri.
“Banyak isu-isu tentang pelayanan JKN yang kurang baik di group facebook, tapi semua terbantahkan karena saya membuktikan sendiri selaku pengguna manfaat dan semuanya memuaskan termasuk mendaftar via online saya juga diajarkan dengan ramah,” jelas Hariadi.
Hariadi mengungkapkan rasa syukur karna telah menjadi peserta dalam program JKN. Dirinya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi terhadap kondisi kesehatannya yang sudah lagi tidak muda apabila status kepesertaan JKN tidak dia miliki.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Hariadi tidak segan mengajak orang disekitarnya untuk ikut program JKN, Karena manfaat yang dirasakan begitu besar dan juga merupakan sarana untuk beramal melalui skema subsidi silang.
“Program ini jelas mulia, mendaftar ini bukan ingin sakit melainkan sebagai bentuk jaga-jaga bila suatu saat nanti dibutuhkan. Kalau tidak terpakai berarti iuran kita bisa digunakan orang lain yang membutuhkan,” tutup pria yang gemar ensiklopedi tersebut.