TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah sejarah pemutaran film layar lebar pertama di dunia.
Tanggal 28 Desember pada 127 tahun yang lalu adalah pertama kali film layar lebar diputar secara komersil.
Tepatnya pada 28 Desember 1895, untuk pertama kalinya film diputar secara komersil di Grand Cafe, Paris.
Hal itu menjadi hari besejarah sebagai awal mula perjalanan pemutaran film di bioskop.
Melansir dari nationalgeographic.com, Keluarga Lumières saat itu mengadakan pemutaran film komersil pertama di dunia.
Lantas bagaimana sejarah pemutaran film pertama oleh Keluarga Lumières itu?
Baca juga: 5 Fakta Menarik Film Cek Toko Sebelah 2 yang Tayang di Bioskop Mulai 22 Desember 2022
Sejarah Pemutaran Film Pertama oleh Keluarga Lumières
Kedua bersaudara Auguste dan Louis Lumière untuk pertama kalinya menemukan kamera yang dapat merekam, mengembangkan, dan memproyeksikan film.
Semula mereka menganggap penemuannya itu aneh.
Namun perkiraan awal mereka itu adalah kesalahan.
Karena mereka justru menciptakan bentuk seni dan hiburan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Serta secara masif memengaruhi tumbuhnya budaya populer.
Lumières bersaudara itu memperkenalkan inovasi penting yang mereka sebut Cinématographe.
Yaitu alat untuk memproyeksikan gambar bergerak ke layar besar, sekaligus menciptakan pengalaman sinema baru yang dapat dibagikan.
Hadirnya Cinématographe ini semula terinspirasi dari adanya alat bernama Kinetoscope.
Kinetoscope adalah alat yang menampilkan gambar bergerak kepada satu orang pada satu waktu.
Sedangkan Cinématographe merangkai film secara terputus-putus dan lebih lambat daripada 46 bingkai per detik Kinetoscope.
Penemuan keluarga Lumières ini juga menawarkan kebebasan dan spontanitas kepada operator untuk merekam candid foot di luar dinding studio.
Hingga untuk pertama kalinya Keluarga Lumières mengadakan pemutaran film, pada 28 Desember 1895.
Debut film pertama mereka adalah La sortie des ouvriers de l'usine Lumière (Pekerja Meninggalkan Pabrik Lumière) .
Pada awal pemutaran perdana ini film itu akan dianggap sebagai tontonan yang biasa-biasa saja — seperti yang tersirat dari judulnya.
Namun siapa sangka film yang hanya menampilkan para pekerja yang meninggalkan pabrik Lumière berdurasi 50 detik itu, justru menciptakan sensasi.
Hal itu lantaran kejelasan dan realisme film hitam putih yang diputar.
Semua penonton menatap terperangah melihat pemutaran film ini, tercengang dan terkejut di luar semua ekspresi.
Di akhir pertunjukan terjadi kekacauan total, semua orang bertanya-tanya bagaimana hasil seperti itu diperoleh.
Bahkan di tahun selanjutnya pada tahun 1896, ketika diputar film Lumière berjudul The Arrival of a Train at La Ciotat Station.
Melihat pemandangan kereta yang datang mendekat membuat penonton lari ketakutan.
Hal itu menunjukan realitas kehidupan pada awal pemutaran film layar lebar pertama.
Dimana sebuah gambar bergerak memengejutkan indera, namun terdapat perkembangan hiburan yang menarik untuk dilihat.
Sehari setelah pemutaran komersil pertama film Lumières pada tahun 1895.
Sebuah surat kabar lokal mengumumkan, “Kami telah merekam dan mereproduksi kata-kata yang diucapkan, Kami sekarang dapat merekam dan memutar ulang kehidupan, Kami akan dapat melihat keluarga kami lagi lama setelah mereka pergi,"
Memang, Lumières tidak hanya membuat sejarah dengan budaya mereka mengubah kamera dan proses fotografi baru.
Namun juga mengembangkannya menjadi penemuan baru.
Baca juga: Teguh Julianto Berharap Film Uti Deng Keke Bisa di Putar di Bioskop di Kota Besar
Pembukaan Bioskop Pertama di Dunia
Setahun setelah pemutaran film pertamanya, Lumières membuka bioskop Cinematographe di London, Inggris; Brussel, Belgia; dan New York City.
Mereka menayangkan lebih dari 40 film yang telah mereka rekam.
Film yang mereka rekam antara lain tentang kehidupan sehari-hari Prancis: seorang anak melihat mangkuk ikan mas, bayi sedang diberi makan, pandai besi sedang bekerja, dan tentara berbaris.
Penonton terpaku, terpesona melihat momen-momen kehidupan terungkap di layar lebar.
Keluarga Lumières juga melatih operator kamera untuk menggunakan penemuan tersebut.
Kemudian melakukan perjalanan ke seluruh dunia.
Mereka menayangkan film-film Lumières kepada penonton baru dan juga merekam acara lokal mereka sendiri di tempat-tempat yang mereka kunjungi.
Seperti film tentang Gabriel Veyre berangkat ke Amerika Tengah, prajurit veteran Félix Mesguich difilmkan di Afrika Utara, dan Charles Moisson menuju Rusia.
Mereka pernah memfilmkan kemegahan dan kemegahan penobatan tsar terakhir, Nicholas II, pada tahun 1896.
Hingga antara tahun 1895 dan tahun 1905 , Lumières membuat lebih dari 1.400 film.
Banyak di antaranya telah dipertahankan hingga hari ini.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)