News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Hutan dan Lahan

BMKG: Waspada Potensi Karhutla Besar saat Kemarau Agustus-September 2023 

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada beberapa kawasan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Sabtu kemarin (23/7/2022). BMKG menegaskan perlunya semua pihak mewaspadai adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2023 terutama saat kemarau.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan perlunya semua pihak mewaspadai adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2023.

Sebab kemarau 2023 (Agustus-September) yang dapat lebih besar potensi karhutlanya dibanding saat kemarau basah di tahun 2020-2022.

Hal ini disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pengendalian Karhutla bersama KLHK, BNPB, BRGM, BRIN, TNI, POLRI, jajaran KLHK serta akademisi di kantor KLHK, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Kepala BMKG menyampaikan kondisi ENSO dan IOD 2023 diprediksi pada fase netral. 

Curah hujan tahunan 2023 diprediksi umumnya pada kategori normal, dan akan sedikit lebih rendah dibanding tahun 2022.

Berdasarkan kondisi iklim hingga Juni 2023, secara umum potensi rendah untuk kejadian titik api. 

Namun, perlu diwaspadai kemarau 2023 (Agustus-September) yang dapat lebih besar potensi karhutlanya dibanding saat kemarau basah di tahun 2020-2022.

"Secara khusus, perlu diwaspadai potensi karhutla di wilayah utara Sumatera, yaitu Sumut, Riau dan Aceh pada Februari 2023," katanya.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter Terjadi di 2 Perairan pada 29-30 Desember 2022

Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya mengatakan Rakornis merangkum berbagai evaluasi dan masukan dari para pihak terkait, termasuk prediksi iklim di Tahun 2023 dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya.

Menteri Siti menyampaikan 5 instrumen berkaitan dengan solusi permanen pengendalian karhutla.

Adapun 5 instrumen tersebut yakni sistem pemantauan hotspot dan operasi; Teknik Modifikasi Cuaca (TMC); Operasi Lapangan/Patroli; Landscape management gambut dan law enforcement; serta livelihood dan kesejahteraan masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini