News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Jokowi Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem, Polri Warning Daerah yang Berpotensi Terkena Bencana

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rilis BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem Status Siaga hingga 30 Desember 2022. Jokowi menegaskan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh masyarakat untuk melakukan antisipasi cuaca ekstrem di akhir tahun.

Jokowi menegaskan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Presiden menyampaikan pemerintah akan menyiapkan langkah menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi menerpa sejumlah wilayah Indonesia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari ini, Kamis 29 Desember 2022: Hujan Petir di Jakbar, Jaksel, Bogor

Kepala negara juga meminta jajarannya untuk memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana.

"Agar kita semuanya memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan,"kata Jokowi.

Beberapa kejadian bencana alam misalnya gempa bumi di Cianjur dan erupsi Gunung Semeru harus enjadi pelajaran bersama.

Presiden ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam penyaluran bantuan dan ekonstruksi bangunan terdampak.

Jokowi juga mengingatkan jajarannya mengantisipasi krisis keuangan, kemungkinan ekspor yang menurun, hingga krisis pangan.

"Hati-hati mengenai ini, karena nanti bisa larinya pada masalah sosial dan politik. Sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras betul-betul hitung-hitungannya itu, betul-betul hitung-hitungan lapangan," ucap Presiden.

"Jangan sampai perhitungan kita keliru, sehingga kita tidak menyiapkan reserve (cadangan) dan pada
suatu titik cadangan kita habis, dilihat oleh pedagang, dan akhirnya harga beras pasti akan naik. Ini
supply dan demand pasti akan menyimpulkan itu," ungkapnya.

Baca juga: Anggota DPRD Kenneth Minta Pemprov DKI Antisipasi Kemungkinan Buruk Akibat Cuaca Ekstrem

Presiden Jokowi melanjutkan, di tengah situasi dunia yang masih tidak baik-baik saja ini, maka kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak harus di kalkulasi.

"Kuncinya, sekali lagi, kolaborasi antara kementerian dan lembaga, dan jangan terjebak pada ego sektoral, melakukan konsolidasi data, konsolidasi policy, dan juga konsolidasi dari pelaksanaan atau implementasi," tambahnya.

Hal ketiga yang disampaikan Presiden ialah berkaitan dengan strategi besar di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergejolak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini