TRIBUNNEWS.COM - Arsjad Rasjid menjadi Ketua ASEAN BAC 2023. ASEAN Business Advisory Council (BAC) ini merupakan forum penting bagi komunitas bisnis antar negara-negara anggota ASEAN.
Setelah menjadi tuan rumah KTT G20 2022, tahun depan Indonesia mendapat giliran untuk memimpin keketuaan KTT ASEAN. “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” menjadi tema yang diangkat di konferensi tingkat tinggi tersebut.
Sejalan dengan tema besar KTT ASEAN 2023, “ASEAN Centrality: Innovating towards greater inclusivity” menjadi tema yang dipilih dalam ASEAN BAC 2023.
Indonesia Bisa Memimpin Revolusi dan Sentralitas ASEAN
ASEAN telah menjadi salah satu underdog dalam kompetisi ekonomi antar kawasan. Hingga akhirnya dalam beberapa dekade terakhir ini, ASEAN menunjukkan taringnya sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan.
Kawasan ASEAN berangkat dari salah satu regional termiskin di dunia menjadi salah satu pasar berkembang yang menarik. Tahun 1970, PDB ASEAN tercatat hanya sebesar USD 29 miliar dan terus tumbuh positif hingga mencapai USD 3,6 triliun pada tahun 2021.
Tingkat pertumbuhan ekonomi ASEAN bahkan melewati regional lainnya yang sedang berkembang; seperti Eropa Timur, Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tengah.
Arsjad Rasjid pun melihat ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk memimpin revolusi menjadikan ASEAN sebagai poros ekonomi global. Arsjad mengatakan, “Total penduduk ASEAN mencapai 600 juta jiwa, Indonesia menyumbang 275 juta jiwa di mana mayoritasnya usia produktif dan siap mendukung ekonomi regional yang terus tumbuh di masa depan. Sebagai pemimpin keketuaan ASEAN di tahun depan, kita harus menyuarakan peningkatan produktivitas dan konektivitas dalam regional.”
Pentingnya Pelaku Usaha dalam Membangun Ekonomi Kawasan
Komunitas bisnis adalah mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN. Arsjad Rasjid selaku Ketua Umum KADIN mengatakan bahwa komunitas bisnis harus mendukung daya saing, inklusivitas, dan kesatuan komunitas ASEAN di tengah pergeseran kekuatan global dari negara-negara adidaya ke kawasan Indo-Pasifik.
“Untuk dapat menjadikan ASEAN sebagai poros ekonomi global, ASEAN sendiri harus dapat meningkatkan produktivitas dan konektivitas antar negara-negara di kawasan ASEAN,” ujar Arsjad. Dua tema besar yang akan menjadi prioritas ASEAN BAC 2023 adalah digitalisasi dan pembangunan berkelanjutan.
Sama seperti B20 2022 lalu, Indonesia juga akan menghadirkan beberapa program warisan yang akan menjadi program kerja konkret di dua tema prioritas ASEAN BAC 2023.
Selain itu, Arsjad mencontohkan kesuksesan gelaran B20 Summit yang menghasilkan 68 MoU dan investasi senilai lebih dari USD 18 miliar dollar. Ia berharap melalui ASEAN BAC Indonesia juga menghasilkan kesuksesan serupa dengan meningkatkan investasi di proyek-proyek yang sejalan dengan dua tema prioritas ASEAN BAC 2023.
Ketum KADIN pun menambahkan bahwa ASEAN harus menjadi menu menarik bagi para investor global untuk mendukung pertumbuhan kawasan. Karena itu, ia menambahkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam kawasan. Baik itu antar sektor publik maupun sektor publik dan swasta.(*)