Disebutkan pula wilayah berpotensi hujan lebat itu hampir di semua wilayah selatan Indonesia khsusunya di semua daerah di Pulau Jawa.
Baca juga: Timnas Indonesia Gelar Latihan di Malam Tahun Baru: Diiringi Musik Disko Hingga Letupan Kembang Api
Untuk potensi pertumbuhan awan cumulonimbus pada 29 Desember 2022, BMKG menyebutkan akan muncul di jalur penerbangan di atas pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumsel, Kep Bangka Belitung, Selat Sunda, Perairan Selatan P Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Laut Jawa, Selat Makassar, Sulsel, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.
Sementara untuk gelombang laut tinggi atau gelombang tinggi akan terjadi selatan Jawa Barat dengan ketinggian 2,5 meter sampai 4,0 meter.
Karenanya, semua pesisir pantai Jawa Barat di selatan dan utara berpotensi terjadi banjir pesisir atau banjir rob.
Untuk menghadapi cuaca ekstrem tersebut, BMKG merekomendasikan pihak-pihak terkait melakukan persiapan:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2.Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3.Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
4.Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencanng.
5. Menggencarkan sosialisasi edukasi dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemda, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometrologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh Indonesia, melalui Website BMKG dan saluran informasi resmi BMKG lainnya.