News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem

Waspada Cuaca Ekstrem pada Operasi Lilin, Ini Imbauan Kakorlantas saat Pimpin Apel Satgas Kontijensi

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Firman Shantyabudi memimpin apel kesiapan Satgas Kontijensi dalam menghadapi bencana pada Operasi Lilin 2022 di lapangan apel Widodo Budidarmo Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (30/12/2022).

Disebutkan pula wilayah berpotensi hujan lebat itu hampir di semua wilayah selatan Indonesia khsusunya di semua daerah di Pulau Jawa.

Baca juga: Timnas Indonesia Gelar Latihan di Malam Tahun Baru: Diiringi Musik Disko Hingga Letupan Kembang Api

Untuk potensi pertumbuhan awan cumulonimbus pada 29 Desember 2022, BMKG menyebutkan akan muncul di jalur penerbangan di atas pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumsel, Kep Bangka Belitung, Selat Sunda, Perairan Selatan P Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Laut Jawa, Selat Makassar, Sulsel, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.

Sementara untuk gelombang laut tinggi atau gelombang tinggi akan terjadi selatan Jawa Barat dengan ketinggian 2,5 meter sampai 4,0 meter.

Karenanya, semua pesisir pantai Jawa Barat di selatan dan utara berpotensi terjadi banjir pesisir atau banjir rob.

Untuk menghadapi cuaca ekstrem tersebut, BMKG merekomendasikan pihak-pihak terkait melakukan persiapan:

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap mengantisipasi peningkatan curah hujan.

2.Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

3.Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.

4.Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencanng.

5. Menggencarkan sosialisasi edukasi dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemda, masyarakat, serta pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometrologi.

6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh Indonesia, melalui Website BMKG dan saluran informasi resmi BMKG lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini