Keduanya merupakan sosok yang konsisten menyuarakan keadilan atas kasus ayahnya yang merupakan aktivis tersebut.
Seperti ayahnya, Fajar Merah juga kerap bersuara dengan perantara musik.
Ia memusikalisasi puisi Wiji Thukul, di antaranya Bunga dan Tembok dan Puisi untuk Adik.
Sehari-hari Sipon tinggal bersama anak perempuannya Nganthi Wani di RT 001, RW 014, Kampung Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Hingga Akhir Hayat, Mbak Sipon Teringat Wiji Thukul
Sampai akhir hayatnya, Mbak Sipon disebut masih terus teringat dengan sang suami.
Hal tersebut diungkap Adik Wiji Thukul, Wahyu Susilo.
Dia mengatakan, sampai menghembuskan nafas terakhir, Sipon masih teringat suaminya.
"Iya pasti. Mempengaruhi fisik," tutur Wahyu, Kamis, dikutip dari Tribun Solo.
Sementara itu, terkait sakit dari Sipon, Wahyu mendapat kabar jika mengalami serangan jantung.
"Siang tadi dapat kabar kena serangan jantung. Terus tidak tertolong," terangnya.
"Seingat saya jantung enggak. Tapi kalau sudah tua kemungkinan jantung," tambahnya.
Dikenal Ramah
Tetangga mendiang Mbak Sipon, Tri Wiyono (68) bercerita bahwa istri Wiji Thukul itu merupakan sosok yang ramah dan baik.