TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak yang viral karena tinggal di rumah mewah terbengkalai di Kompleks PLN kawasan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, menyita perhatian publik.
Pasalnya, terungkap bahwa ibu pemilik rumah mewah yang diketahui bernama Heni Sukaesih tersebut memiliki gelar pendidikan yang mentereng.
Ia memiliki gelar seorang Doktoranda (Dra).
Selain itu, Bu Eny dikenal dengan sosok kaya raya yang bergelimang harta di lingkungan itu.
Mamas, mantan asisten rumah tangga (ART) yang dulunya sempat bekerja di rumah Bu Eny memberikan pernyataan bahwa dulunya ibu dari Pulung Mustika Abima alias Tiko ini memiliki profesi yang tak main-main.
"Saya dulu kerja disini, tetangganya, saya kerja bantu gosok (menyetrika pakaian) saja."
"Saya tahu dari kecilnya Tiko, si ibu kan dulu kaya raya," ungkap Mamas dikutip dari TribunJatim.com.
MIRIP Bu Eny, Kondisi Guritno Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai, Dulunya Punya Pekerjaan Mentereng
Masih Ingat Sosok Ibu Eny dan Tiko yang Dulu Hidup Miris, Rumah Mewah Terbengkalai Kini Kembali Rapi
Bu Eny, kata Mamas, juga dikenal sebagai sosok yang baik, suka berbagi dan ramah.
"Baik orangnya, suka berbagi juga, orangnya ramah, humble, sama tetangga juga, kalau ada acara wah gitu," kata Mamas.
Namun, setelah ditinggal sang suami yang bernama Herman Moedji Susanto, Bu Eny mengalami depresi.
Mamas menceritakan bahwa sejak tahun 2010 suami ibu Eny pergi.
Mulai dari peristiwa itu, ekonomi Bu Eny menurun, ditambah ia harus mengasuh Tiko yang masih kecil.
Pasalnya, saat mantan suami Bu Eny pergi, ia membawa semua barang-barang mewah yang ada di rumah tersebut.
"Barangnya dulu mewah-mewah banget di bawa suaminya," jelas Mamas.
Baca juga: Sosok Tiko, Pemuda yang Tinggal di Rumah Mewah Ibu Eny dan Rawat sang Ibu Selama 12 Tahun
Bu Eny Berubah jadi Pemarah dan Penyendiri
Diungkapkan Tiko, sejak kepergian ayahnya, kondisi sang ibu menjadi tak karuan.
Bu Eny menjadi orang yang penyendiri dan selalu marah-marah.
Bahkan Bu Eny bertingkah layaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Sejak papa pergi, ibu kurang sehat kejiwaannya."
"Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri. Kalau dibilang ODGJ lah. Cuma tetap saya urus."
"Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah," ungkap Tiko dikutip TribunJakarta, Senin (2/2/2023).
Belasan tahun tinggal di rumah mewah, Tiko pasrah saat listrik dan air di rumahnya dicabut.
Baca juga: Sosok Tiko, Pemuda yang sejak Kecil Rawat Ibunya di Rumah Mewah Terbengkalai, Dikenal Tertutup
Guna kehidupan sehari-hari, Tiko mengandalkan air dari hujan dan bantuan tetangga.
Tiko yang saat ini sudah berusia 23 tahun, pun telah bekerja meski masih serabutan.
Uang hasil kerjanya ia berikan ke Bu Eny.
"Saya kerja, saya kan kerja, saya ngasih uang ke mama, kalau untuk belanja mama bisa, tapi kalau ngobrol enggak bisa, semua dianggap musuh," kata Tiko.
"Sejak papa pergi, saudara lost contact semua, tapi belum lama ini 2019 satu mobil datang, nopol W Sidoarjo. Kemungkinan iya (ada saudara). Papa dan Mama itu dari Malang sama Magetan."
"Papa sejak cerai pisah itu pulang ke Madiun. Enggak tahu pulang kenapa, katanya ke anak-anaknya, mungkin mama istri kedua," ungkap Tiko.
Tiko mengatakan pihaknya telah mengupayakan untuk membersihkan rumah.
Namun sang ibu justru tak memperbolehkan.
Sehingga keduanya tinggal di rumah mewah yang akhirnya terbengkalai dan tanpa fasilitas.
"Dibilang mewah pada zamannya, kalau sekarang enggak keurus. Walaupun begitu emang tetap gue urus. Gue udah mengupayakan. Cuma enggak mau memaksakan kehendak karena mama enggak mau dibersihin," pengakuan Tiko.
Setelah kabar ini viral, Bu Eny lantas dibawa ke dinas sosial.
Tiko yang awalnya tak mau dipisahkan dengan sang ibu, akhirnya harus mengikhlaskan sang ibu dirawat di RSJ.
Baca juga: Kisah VIral Tiko 10 Tahun Rawat Ibunya yang Depresi di Rumah Tak Layak, Sosok Ayahnya Terungkap
Identitas Ayah Tiko Tak Ditemukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Madiun telah melakukan pencarian tas nama ayah Tiko, Herman Moedji Susanto, Kamis (5/1/2023).
Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Kota Madiun, Poedjo Soeprantio mengatakan bahwa tidak menemukan identitas ayah Tiko.
"Di pencarian penduduk seluruh Indonesia dalam sistem kami, tidak ada nama tersebut," ujar Poedjo saat dikutip dari Surya.co.id.
Poedjo juga memastikan, pemeriksaan nama sudah sesuai dengan ejaan dan huruf yang tertera dalam identitas yang dimaksud itu
"Kalau nama yang seperti mas tulis, dengan ejaan yang sama seperti itu, tidak ada yang menampilkan hasilnya," jelas Poedjo.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJatim.com/Ignatia)(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)(Surya.co.id/Febrianto Ramadani)