Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mendanai proyek percontohan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Proyek ini berkaitan dengan pengembangan pusat penyimpanan data dan citra nasional terkait rekam medis.
Kedutaan Besar AS di Jakarta lewat siaran pers Jumat (13/1/2022), menyatakan bahwa Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) mengumumkan dua kesempatan proposal pendanaan (Call for Proposal).
Proposal pertama untuk kegiatan infrastruktur yang mendukung pilar Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) guna memajukan infrastruktur digital, mempromosikan energi bersih, dan memperkuat rantai pasokan.
Baca juga: Kemenkes Investigasi Satu Kasus Baru di Jawa Timur Terkait Ciki Ngebul
Proposal kedua untuk memperluas “portfolio” USTDA di negara-negara Kepulauan Pasifik.
Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan bekerja lintas lembaga pemerintah AS dan mitra serupa IPEF guna mengidentifikasi dan menentukan proyek-proyek yang memenuhi syarat untuk mengakses produk perbankan yang akan membuka pembiayaan publik dan swasta baru.
Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan mengunjungi India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Fiji, dan Vietnam.
Berkaitan dengan hal ini, USTDA dan GE Healthcare akan bersama-sama mendanai proyek percontohan untuk membantu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mengembangkan pusat penyimpanan data dan citra nasional.
Proyek ini menciptakan sarana penyimpanan terpusat berbasis komputasi awan (cloud-based) yang baru guna menyimpan rekam medis elektronik.
Proyek ini juga menciptakan jaringan model hub-and-spoke untuk menghubungkan dokter umum di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dengan ahli jantung di rumah sakit pusat.