"Bahwa dikatakan ia menerima amplop berwarna coklat, Kuat tidak tahu bentuk uang tersebut."
"Sebelum peritiwa tidak ada janji-janji yang diberikan kepada Kuat Maruf."
"Setelah penembakan ia hanya menerima handphone dari Ferdy Sambo," ujar Irwan.
Baca juga: Dituntut 8 Tahun, Jaksa Nyatakan Kuat Maruf Tak Punya Motivasi Pribadi Terkait Pembunuhan Brigadir J
Perbuatan Tak Dilandaskan Motivasi Pribadi
Jaksa memandang perbuatan Kuat Maruf tak dilandaskan pada motivasi pribadi.
Sehingga ia hanya dituntut 8 tahun penjara dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.
Adapun dalam surat tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjelaskan sejumlah hal yang meringankan tuntutan terhadap Kuat Maruf.
Perbuatan Kuat hanya sebatas mengikuti kehendak jahat dari terdakwa lainnya dalam perkara yang sama.
Kuat Maruf juga belum pernah dihukum dan ia dinilai berlaku sopan selama jalannya persidangan.
"Hal meringankan, terdakwa Kuat Maruf belum pernah dihukum, berlaku sopan di persidangan, tidak memiliki motivasi pribadi dan hanya mengikuti kehendak jahat dari pelaku lain," kata jaksa dalam sidang agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Kuat Maruf Dituntut 8 Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J
Adapun hal yang memberatkan tuntutan terhadap Kuat yakni pembiaran Kuat Maruf berakibat pada hilangnya nyawa Brigadir J.
Ia juga berbelit dalam memberikan keterangan, serta tidak mengakui dan menyesali perbuatannya.
"Terdakwa Kuat Maruf berbelit-belit, tidak mengakui dan tidak menyesali perbuatannya," ungkap jaksa.
Oleh sebab itu, ia harus menerima tuntutan tersebut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Danang Triatmojo)