TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PKS Netty Prasetiyani meminta kepolisian mengusut tuntas bentrokan berdarah yang terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023 di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).
"Usut tuntas bentrokan berdarah yang menewaskan 2 orang korban di PT GNI. Pihak-pihak yang terbukti bersalah harus diproses secara hukum," kata Netty Prasetiyani dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/1/2023).
Akan tetapi Netty Prasetiyani meminta agar pengusutan tidak hanya berfokus pada dampak kerusuhan, tapi juga penyebab terjadinya kerusuhan tersebut.
"Penyebab yang menjadi pemicu kerusuhan ini harus digali dan jangan pernah diabaikan. Apalagi kericuhan ini bermula dari unjuk rasa pekerja yang menuntut perusahaan. Apa yang mereka tuntut, kenapa mereka unjuk rasa? Ini semua harus jelas," ucapnya.
"Aparat harus menindak jika ditemukan unsur kelalaian yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan tersebut, termasuk jika ada unsur kelalaian dan pengabaian oleh perusahaan terkait," imbuhnya.
Lebih lanjut Netty Prasetiyani juga meminta agar semua pihak untuk menahan diri yang bisa menyebabkan terjadinya kesimpangsiuran informasi.
"Aparat harus segera bertindak cepat agar jangan sampai kasus ini berlarut-larut tanpa adanya kronologi dan penyebab yang jelas. Kepolisian harus segera merilis secara resmi apa sebenarnya yang terjadi agar informasi-infomasi tidak beredar liar," ujar dia.
Baca juga: Pascaricuh yang Tewaskan 2 Orang di Morowali, Pemerintah Imbau PT GNI Lebih Terbuka dan Profesional
Netty juga meminta agar korban dan keluarganya mendapatkan hak-hak sebagaimana yang telah ditentukan.
"Tunaikan segera hak-hak korban, apakah itu BPJS Ketenagakerjaan, tunjangan dan sebagainya," tandasnya.
Sebelumnya bentrok pekerja yang terjadi di Kawasan PT Gunsbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengakibatkan dua orang tewas.
Bentrok pekerja di PT GNI tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial TikTok, Twitter, Instagram hingga Minggu (15/1/2023).
Diketahui bentrok pekerja di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023).
Kericuhan pekerja ini melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal.
Baca juga: Menkopolhukam Mahfud MD Terjunkan Tim untuk Selidiki Bentrok Pekerja di PT GNI Morowali
Akibat dari bentrok itu, dua orang tewas, satu di antaranya TKA, dan korban lain merupakan pekerja lokal.
Dua korban bentrok di PT GNI yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Sementara itu, beberapa TKA dan TKI juga mengalami luka-luka.
Polda Sulawesi Tengah memastikan korban tewas akibat bentrokan PT GNI hanya dua orang.
Dua korban yang tewas tersbeut merupakan satu tenaga kerja asing (TKA) dan satu pekerja lokal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto untuk menepis informasi yang menyebut jika ada tiga korban yang tewas akibat bentrokan PT GNI.
"Korban meninggal dunia 2 orang bukan 3 orang, 1 TKA dan 1 TKI," kata Didik, Senin (16/1/2023).