TRIBUNNEWS.COM - Polisi menetapkan 17 orang sebagai tersangka buntut bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Polda Sulawesi Tengah terus mendalami pelaku yang menimbulkan bentrokan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga terjadi kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya dua karyawan PT GNI.
Dari 71 orang yang diamankan, 33 orang di antaranya telah dilakukan pemeriksaan.
“16 orang lainnya diminta wajib lapor,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto, Senin (16/1/2023), dilansir TribunPalu.com.
Didik menyebut, situasi di lokasi kejadian saat ini relatif aman dan terkendali.
“Dua korban meninggal dunia telah teridentifikasi yaitu berinisial XE (30), warga negara Cina dan MS (19) warga Pare-pare, Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
548 Personel Gabungan Dikerahkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terdapat 548 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri yang dikerahkan untuk mengamankan area smelter PT GNI di Morowali Utara.
Listyo menjelaskan, tambahan pasukan 2 satuan setingkat kompi (SSK) brimob dari pusat juga akan dikerahkan untuk penguatan keamanan di lokasi.
"Saat ini personel pengamanan baik dari TNI maupun Polri telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK brimob dari pusat," katanya, Senin.
Listyo menegaskan, kepolisian akan menindak tegas terhadap upaya pengrusakan dan tindakan anarkis.
"Sehingga ke depan kita harapkan hal seperti ini tidak terulang kembali dan tentunya kepolisian bersama rekan TNI siap untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan program yang jadi kebijakan pemerintah, termasuk di dalamnya terkait program investasi," imbuh dia.
Baca juga: Rentetan Peristiwa di PT GNI, Seleb TikTok Tewas Hingga Bentrokan Pekerja, Jokowi Ikut Turun Tangan
PT GNI akan Kembali Beroperasi
Listyo Sigit Prabowo mengatakan, PT GNI di Morowali Utara akan kembali beroperasi pada Selasa (17/1/2023).