Hal ini disampaikan Kapolri setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
“Jadi keputusan beroperasi kembali ini diputuskan perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa beroperasi kembali,” ujarnya.
Menurutnya, Polri dibantu TNI siap mengawal dan mengamankan operasional perusahaan karena berdampak pada tenaga kerja Indonesia di tempat tersebut.
“Selain itu tentu produk dari kegiatan smelter ini memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam penambahan devisa khususnya dalam hilirisasi,” jelasnya.
Baca juga: Terungkap 4 Pemicu Bentrok Karyawan di PT GNI Morowali Utara dan Polisi Tetapkan 17 Orang Tersangka
Pemerintah Imbau PT GNI Lebih Terbuka dan Profesional
Pemerintah mengimbau PT GNI lebih terbuka dan profesional pascabentrokan antarkaryawan yang menewaskan dua orang di kawasan di Morowali Utara, Sabtu (14/1/2023).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan imbauan tersebut ditujukan terkait data tenaga kerja dan pelaksanaan pengamanan di perusahaan tersebut.
"Pemerintah dengan ini mengimbau agar PT GNI bisa bersikap lebih terbuka."
"Sehingga pemerintah dapat mempunyai data tentang semua tenaga kerja dan pelaksanaan pengamanan di dalam lingkungan perusahaan yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia," ujarnya, Senin.
Mahfud MD melanjutkan, pemerintah juga mengimbau PT GNI lebih profesional agar tidak terjadi bentrok serupa di kemudian hari.
"Kemudian perusahaan harus lebih profesional dalam menjamin terjadinya kerja-kerja yang kondusif agar tidak terjadi bentrok antar kelompok-kelompok pekerja," papar dia.
Baca juga: Respons Insiden Bentrokan Maut PT GNI, MPR Minta Aparat Keamanan Usut Tuntas Pelaku
Diketahui, bentrokan terjadi di perusahaan tambang PT GNI di Morowali Utara pada Sabtu (14/1/2023) malam.
Akibatnya, sejumlah korban dilaporkan tewas, termasuk TKA serta sejumlah fasilitas perusahaan dibakar seperti kendaraan, kapal, dan mes karyawan.
Dari laporan kepolisian, kerusuhan tersebut bermula dari tuntutan ratusan karyawan yang meminta perpanjangan kontrak kepada perusahaan PT GNI dan sejumlah tuntutan lainnya.