News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prof Tuti Widiastuti: Perguruan Tinggi Dituntut Lakukan Penyesuaian di Era Revolusi Industri 4.0

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, Dr. Rini Sudarmanti (kiri) bersama Guru Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti, usai acara sharing session dan rapat kerja Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi  (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, di Kampus A Kenari, Universitas Gunadarma, Selasa (17/1/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada lima keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam era industri 4.0, yaitu complex problem solving, social skill, process skill, system skill dan cognitive ability.

Kelima keterampilan tersebut setidaknya memberikan gambaran bahwa untuk menghadapi revolusi industri 4.0, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkemampuan: kognitif yang fleksibel, logika berpikir yang baik, sensitif terhadap masalah, berkemampuan dalam hitungan atau matematika visualisasi.

Demikian ditegaskan Guru Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti ketika memberikan paparan pada acara sharing session dan rapat kerja Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi  (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, di Kampus A Kenari, Universitas Gunadarma, Selasa (17/1/2023).

“Globalisasi telah mengakibatkan perubahan pada keseluruhan kehidupan bermasyarakat, termasuk di dalamnya sektor pendidikan. Perguruan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan di Indonesia dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian di era revolusi industri 4.0,” ujar Tuti Widiastuti.

Dalam rapat kerja yang dihadiri seluruh pengelola Prodi Ilmu Komunikasi di Jabodetabek  dan dimoderatori oleh Dosen Fikom Universitas Gunadarma, Dr. Christiana Wulandari  itu, Tuti Widiastuti mengemukakan beberapa tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi ilmu komunikasi.

“Sifat ilmu komunikasi yang multidisiplin ini tidak bisa dihindari, karena dalam pengamatannya, ilmu komunikasi juga mengamati objek dari banyak aspek, contoh dari aspek politik, budaya, ekonomi, dan sosial dari kehidupan manusia,” katanya.

Diungkapkan Tuti Widiastuti, minat akan ilmu komunikasi berkorelasi dengan kebutuhan tenaga kerja dan profesi komunikasi, dari industri media, perusahaan, pemerintahan (sipil/militer), organisasi nonpemerintah, berbagai industri kreatif, konsultan komunikasi sampai lembaga pendidikan. “Platform” kerjanya pun juga berkembang dari konvensional ke digital.

Tuti Widiastuti juga menggaris bawahi perlunya pengembangan dan penyegaran pada tiap departemen dalam ASPIKOM Jabodetabek mulai dari departemen kurikulum, pengabdian, hingga kerja sama.

Dicontohkan bidang kurikulum dan pembelajaran. Bidang lanjut Tuti Widiastuti, ini perlu melaksanakan peninjauan kurikulum Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi sesuai dengan standar KKNI dan MBKM melalui forum diskusi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti: pemerintah, industri, pakar, dan masyarakat. 

Selain itu, penting untuk mengembangkan berbagai kajian untuk pembentukan kurikulum untuk memastikan jangkauan dan fokus global, dan relevansi untuk siswa internasional yang berkuliah di Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi di Jabotabek.

Sementara itu, Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, Dr. Rini Sudarmanti mengatakan,  dalam rapat kerja ini, tiap bidang melakukan presentasi rencana kerja mulai dari Sekretaris Korwil, Bendahara Korwil, Tim Komunikasi Publik, Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan, Departemen Penelitian, Pengabdian Masyarakat & Publikasi Penulisan, Departemen Pengembangan Kerja Sama, dan Departemen Pengelolaan Organisasi.

Baca juga: Kampus Diharapkan Bisa Menjawab Tantangan Revolusi Industri 5.0 dengan Pembenahan Kurikulum

“Kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penentuan program kerja yang akan dilakukan ke depan selama masa kepengurusan. Tindak lanjut kemudian adalah  rapat kerja koordinasi antar departemen. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menjadi momen penguatan jejaring diantara para anggota,” kata Rini Sudarmanti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini