TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengapa perayaan Imlek identik dengan warna merah, kuning hingga emas.
Diketahui sebentar lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada hari Minggu, 22 Januari 2023.
Perayaan Imlek ditandai dengan banyaknya lentera atau lampion yang bergantungan.
Lampion khas Imlek berwarna merah dan kuning hingga emas.
Berbagai pernak-pernik khas Imlek lainnya juga memiliki warna merah dan kuning atau emas.
Lantas, mengapa Imlek identik dengan warna merah dan kuning atau emas?
Baca juga: Imlek 2023: Sejarah Tahun Baru China, Arti, hingga Rangkaian Acara dan Maknanya
Menurut kepercayaan orang Tioghoa, warna merah dan kuning atau emas memiliki makna keberuntungan dan kesejahteraan.
"Warna merah dan kuning atau emas identik dengan Imlek karena dipercayai dapat memberikan keberuntungan dan kesejahteraan dalam tahun baru yang akan datang," ungkap Dosen Program Studi (Prodi) Bahasa Mandarin Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Monika Herliana, kepada Tribunnews.com, Kamis (19/1/2023).
Warna merah sendiri dipercaya dapat mengusir roh jahat serta melindungi dari keburukan.
Sementara warna kuning atau emas dipercaya oleh masyarakat Tionghoa dapat menarik keberuntungan dan kekayaan.
Baca juga: Sarat Makna! Inilah Daftar Makanan yang Wajib Ada saat Imlek
Mengutip laman Sartle, warna merah dalam budaya Tionghoa melambangkan api, nasib baik, dan kegembiraan.
Merah menjadi warna kebahagiaan yang hanya digunakan untuk acara perayaan.
Adapun warna emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, warna merah dan emas digunakan untuk menyebarkan pesan keberuntungan dan kemakmuran bagi semua orang Tioghoa di tahun baru yang akan datang.
Di sisi lain, terdapat pula beberapa warna yang tidak digunakan untuk perayaan Imlek.
Monika Herliana menyampaikan, warna-warna yang dianggap tidak sesuai dengan Imlek adalah hitam, putih, dan abu-abu.
Warna-warna tersebut dipercaya dapat menarik keburukan dan kemalangan.
Namun hal ini tergantung pada kepercayaan dan tradisi setiap keluarga dan komunitas tertentu.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)