TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplotan penipu keji Wowon Erawan alias Aki dan kawanannya diduga sudah menyiapkan lubang baru untuk calon lokasi menguburkan korban penipuan mereka di masa datang yang akan mereka bunuh.
Hal itu terindikasi dari hasil temuan polisi yang mendapati sebuah lubang kosong di dalam rumah Wowon Erawan alias Aki di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Lubang misterius tersebut berukuran 90 x 60 sentimeter dan berkedalaman dua meter.
Sebelumnya, Wowon Erawan, Duloh dan teman-temannya meracun tiga orang korbannya di rumah Wowon dan langsung tewas.
Warga yang mengetahui kabar tersebut sangat terkejut dan penasaran.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, lubang kosong juga terdapat di rumah kontrakan Wowon di Bantargebang, Kota Bekasi.
Diketahui, pembunuhan berantai di Cianjur ini terbongkar setelah polisi mengembangkan kasus satu keluarga tewas di Bekasi.
Dalam penggalian yang berlangsung pada Kamis (19/1/2023), polisi menemukan empat korban.
Jasad korban sudah menjadi kerangka.
Baca juga: Polisi Libatkan FKUI untuk Autopsi Jenazah Empat Korban Pembunuhan Wowon Cs di Cianjur
Para korban tersebut ditemukan di kediaman tersangka pembunuhan berantai, Wowon dan Solihin alias Dulah.
Ketua RT 001 RW 002 Sunaryo menuturkan, rumah Wowon dan Solihin berjarak sekitar 100 meter.
Di area rumah Solihin, ditemukan dua jenazah korban. Lubang kubur korban berada di samping tembok bangunan.
Baca juga: Siti, TKW Korban Bujuk Rayu Komplotan Wowon, Tewas Mengenaskan Didorong ke Laut
"Kalau yang di rumah ini, ada dua (mayat) di satu lubang. Kata pak polisi itu istri sama menantunya Wowon," ungkapnya, Jumat.
Sementara itu, di pekarangan rumah Wowon ditemukan kerangka bocah berusia dua tahun. Korban keempat ditemukan di dalam sebuah rumah. Liang itu kemudian dicor dan dikeramik.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, kerangka anak kecil tersebut diduga berinisial B (2). Jasad yang dikubur dalam satu lubang diduga bernama Noneng dan Wiwid.
Lalu, korban di lubang ketiga diduga bernama Farida. Untuk memastikan identitas korban, polisi akan melakukan serangkaian proses, antara lain identifikasi primer dan tes DNA.
"Tentu proses-proses memastikan identitas korban perlu dilakukan, tidak hanya berdasarkan pengakuan tersangka," tutur Fadil di Jakarta, Kamis.