TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sosial Dr Syahganda Nainggolan menyebut, gelombang kebangkitan Islam di Indonesia tidak dapat dihindari ke depan.
Di mana, semangat Bangsa Indonesia untuk berubah ke arah kehidupan yang lebih Islami dan memberikan ruh kehidupan pada negara terlihat kasat mata dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut, menurut Syahganda Nainggolan terjadi karena besarnya lapisan 'middle class' Islam yang menunjukkan kenyamanan dalam identitas sosial mereka.
Baca juga: HNW: Dakwah Digital Jadi Alternatif Efektif Menyampaikan Nilai-Nilai Islam Kepada Generasi Milenial
Hal itu disampaikan Syahganda Nainggolan ketika menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam.
Lebih lanjut, Syahganda Nainggolan menambahkan bahwa hanya ada tiga tokoh yang mampu mengawal kebangkitan Islam di Indonesia yakni Anies Baswedan, Rizieq Shihab dan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.
Anies Baswedan menurut Syahganda sudah teruji ketika memimpin Jakarta,.
Rizieq terlihat dalam komitmennya selama ini dan Gatot Nurmantyo selama berkuasa di lingkungan militer kerap memberikan penghormatan dan dukungan kepada ulama, serta kemajuan Islam.
Baca juga: Pengamat: NasDem hanya Jadikan Anies Sebagai Brand, Koalisi Perubahan Berpotensi Sebatas Wacana
Syahganda berargumentasi, bahwa sejak Bung Karno membuat essai 'Islamisme, Marxisme dan Nasionalisme' pada era kolonial dulu, sekarang hanya Islam menjadi satu-satunya ajaran kehidupan yang sesuai Pancasila, yang masih relevan di Indonesia.
"Marxisme-Leninisme telah gagal karena selalu bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan Nasionalisme telah gagal karena spiritnya hilang bersama hilangnya ingatan atas era kolonialisme," kata Syahganda, Sabtu (28/1/2023).
Sementara Islam, menurut Syahganda selalu hadir mengetengahkan semangat keadilan, yang menjadi kerinduan mayoritas rakyat miskin kita.
Syahganda pun mengimbau para ulama dan ormas-ormas Islam agar mampu melihat gelombang perubahan yang ada.
"Menjahit kebersamaan untuk mengawal arah perubahan ke depan," terangnya.
Seminar Nasional Kebangkitan Umat Islam dihadiri oleh berbagai peserta seperti Ketum KSPSI Moh Jumhur Hidayat, aktivis Adhi Massardi, Cendekiawan Laode Kamaluddin, Mantan Komnas HAM Prof. Hafid Abbas, mantan menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Dosen UI Chusnul Mariyah, dan Aktivis Ubaidillah Badrun.
Seminar juga dihadiri 300 ulama dan tokoh masyarakat Sumbar antara lain Ketua MUI Sumbar Gusrizal, Ketua Lembaga Adat Fauzi Bahar, dan ratusan tokoh lainnya.