Namun, sempat muncul wacana bila PKS menyodorkan nama Ahmad Heryawan untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Dari rentetan aktivitas politik Anies Baswedan di bulan Oktober 2022, kemudian ketiga partai pun membentuk tim kecil.
NasDem sebagai partai politik pertama yang mendeklarasikan Anies Baswwedan mendorong agar ketiga partai segera mendeklarasikan Koalisi Perubahan.
Namun, hingga detik ini Koalisi Perubahan urung dideklarasikan.
Meskipun begitu lewat perwakilannya di tim kecil, NasDem, Demokrat, dan PKS terus menjalin komunikasi intesif untuk menghadapi Pemilu 2024.
Terlebih ketiga partai politik tersebut bila dilihat dari kekuatannya sudah bisa mengantongi satu tiket untuk mengusung pasangan calon presiden pada Pilpres 2024.
Jika digabungkan, ketiga partai politik memiliki total kursi di Senayan sebanyak 163 atau 28,34 persen.
Adapun rinciannya Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen, Demokrat 54 kursi atau 9,39 persen, dan PKS 50 kursi atau 8,70 persen.
Tentu saja angka tersebut jauh melebihi syarat presidential threshold 20 persen.
Demokrat dan PKS Legowo Anies Tentukan Cawapres Sendiri
Setelah hampir tiga bulan lamanya Anies Baswedan menjajaki kerja sama politik bersama NasDem, Demokrat, dan PKS, akhirnya ketiga partai pun satu suara menyerahkan nama Cawapres kepada Anies Baswedan.
Padahal sebelumnya sempat terjadi tarik menarik antara Partai Demokrat dan PKS terkait nama Cawapres.
Partai Demokrat kukuh ingin AHY menjadi Cawapres pendamping Anies Baswedan.
Sementara PKS kukuh ingin mengajukan kadernya yakni Ahmad Heryawan untuk jadi Cawapres Anies Baswedan.