News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakil Dubes Swedia di Indonesia Sebut Pembakaran Alquran Tidak Mendapat Dukungan Pemerintah

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan peserta Aksi Bela Al-Quran 301 diterima masuk oleh pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan peserta Aksi Bela Al-Quran 301 diterima oleh pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia.

Mereka langsung diterima oleh Wakil Duta Besar (Wadubes) Swedia, Gustav Dahlin, di lobi utama kantor Kedubes Swedia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).

Satu diantara perwakilan massa aksi yang mengikuti audiensi, yakni Sekretaris Majelis Syura Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif.

Slamet menyampaikan, pembakaran Al-Quran oleh Ramsus Palundan sudah menyakiti umat Islam yang ada di Indonesia. 

Kedatangan massa ke Kedubes Swedia hari ini bertujuan untuk mendengar tanggapan langsung dari pihak Pemerintah Swedia.

"Kami sampaikan tuntutan kami, kami harap langsung ditanggapi hari ini. Kami ingin mendengar tanggapan dari pihak Kedubes Swedia tentang pembakaran kitab suci yang menyingguhlng kami dan menyakiti perasaan umat Islam mayoritas," kata Slamet, di depan Wadubes Gustav, Senin ini.

Baca juga: DPR Minta Umat Islam Tetap Tenang Terkait Pembakaran Alquran di Swedia

 Gustav Dahlin menjelaskan, Pemerintah Swedia tidak melakukan dukungan terhadap pembakaran tersebut. 

"Respons dari embassy (Kedubes) bahwa sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan Pemerintah Swedia, kami mengecam keras pembakaran Al Quran dan ini bukan suatu yang disponsori atau didukung oleh Pemerintah Swedia," tutur Gustav.

Gustav juga mengatakan, sebagai perwakilan Pemerintah Swedia, dia memahami bahwa insiden yang dilakukan aktivis Rasmus Paludan, di Swedia, beberapa waktu lalu, menyakitkan umat Islam.

"Kami sangat memahami petistiwa ini sangat melukai umat muslim yang ada di Indonesia," jelas Gustav.

Sebelumnya, massa Aksi Bela Al Quran 301 melakukan aksi menginjak-injak bendera Swedia, Senin (30/1/2023).

Tidak hanya bendera Swedia, massa aksi juga terlihat menginjak-injak bendera Denmark dan Belanda.

Aksi simbolis tersebut dilakukan sebagai ekspresi kebencian terhadap insiden pembakaran Al Quran oleh aktivis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, di depan Kedubes Turki, Stockholm, Swedia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini