Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HS, anggota polisi yang merupakan pelaku begal terhadap sopir taksi online Sony Rizal Taihitu di Depok, Jawa Barat disebut memesan taksi online milik korban dengan cara offline atau tanpa menggunakan aplikasi.
Kuasa hukum keluarga korban, Jundri R Brutu mengatakan, pelaku saat itu menggunakan jasa taksi online milik Sony ketika keduanya sedang berada di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2023) lalu.
"Jadi Pak Sony ini almarhum dia mengambil pelaku ini dari Semanggi dari depan Semanggi berdasarkan penerangan penyidik," ucap Sony kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).
Saat itu dikatakan Jundri pelaku begal tersebut mengaku kepada Sony bahwa dirinya tak memiliki uang sehingga meminta kepada korban untuk diantarkan ke alamat tujuan pelaku.
Karena merasa iba terhadap pelaku, Sony yang kala itu tak menduga bahwa HS hendak melakukan tindak kejahatan lalu mengiyakan permintaan pelaku.
Baca juga: Polda Metro Jaya Benarkan Pelaku Begal Sopir Taksi Online di Depok Anggota Polri dari Densus 88
"Si pelaku ini memang sudah menyampaikan 'bang saya tidak punya uang antarkan saya ke tempat tujuan' kira-kira begitu," kata Jundri.
Namun nahas sikap baik Sony justru berakibat fatal yang berujung hilangnya nyawa sopir taksi online tersebut.
"Tapi ternyata itu hanyalah modus untuk menghilangkan jejak dia," katanya.
Pelaku Anggota Densus 88 Antiteror Polri
Polda Metro Jaya membenarkan pelaku pembunuhan terhadap Sony Rizal Taihitu, sopir taksi online di Depok, Jawa Barat merupakan anggota polisi yang bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Kasubdit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Tommy mengatakan pelaku saat ini sudah ditahan.
Baca juga: Pembegal Sopir Taksi Online di Depok Dikabarkan Sudah Ditangkap, Pelaku Diduga Anggota Polisi
"Sudah ditahan, (pelaku) anggota Densus mas," ucap Tommy ketika dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).
Tommy pun menegaskan bahwa pelaku yang merupakan anggota polisi dari Densus 88 Antiteror Polri itu selama ini merupakan anggota yang bermasalah.