Berdasarkan rilis dari Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizayah, tiga WNI yang mengalami luka telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Tiga orang WNI mengalami luka, masing-masing di Kahramanmaras dan Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," demikian bunyi rilis tersebut.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," lanjutnya.
Baca juga: Gempa di Turki: WHO Sebut Jumlah Korban Tewas Bisa Meningkat, Kini Capai 3.800 Orang
KBRI Ankara, dalam laporannya, juga mengungkapkan sejumlah WNI yang berada di Provinsi Kahramanmaras, Turki, harus meninggalkan tempat tinggal mereka lantaran mengalami kerusakan parah.
"KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," seperti tertulis dalam rilis.
Hingga kini, KBRI Ankara tengah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah terdampak gempa, Satgas Perlindungan WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk mencari WNI yang terdampak.
Di sisi lain, KBRI Ankara menyebut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memberitahu Gubernur Kahramanmaras bahwa tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki, Suleyman Soylu, mengungkapkan prioritas utama untuk saat ini adalah penyelamatan korban.
"Mendagri Suleyman Soylu sampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat yang terdampak," tulis rilis tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Terdalam untuk Korban Gempa Turki-Suriah
Menurut KBRI Ankara, total korban jiwa gempa Turki hingga saat ini mencapai 51 korban jiwa.
"Ratusan luka-luka, sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat ketiga gempa," ujarnya.
Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga atau sanak saudara yang tinggal di Turki, KBRI menyediakan layanan hotline dengan nomor +90 532 135 22 98.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gempa di Turki