Menjelang lawatannya ke Indonesia, Kardinal Ayuso –kata Padre Marco-- menyinggung berulang-ulang untuk bertemu dengan wartawan katolik Indonesia.
“Kunjungan teman-teman PWKI tahun lalu memang membekas di hati beliau. Oleh karena itu beliau pesan agar kami membawa kenang-kenangan untuk para wartawan katolik Indonesia, maka itu tadi kami membawa rosario untuk temen-temen. Itu bentuk kepedulian beliau kepada wartawan katolik Indonesia,” tambah Padre Marco.
Menurut Padre Marco, kunjungan kali kedua ini tidak sekedar menerima award, namun ada hal yang lebih penting yakni sebuah pertemuan dalam rangka membangun dialog hubungan antaragama dan kepercayaan.
“Hal baik juga akan beliau lakukan goes to grass root. Setelah menerima penghargaan beliau akan mengunjungi Ponpes Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, Kami juga akan datang ke Gereja Katolik Ganjuran di Bantul,” jelas Padre Marco.
Seperti diketahui, lanjut Padre Marco, Gereja Katolik Ganjuran memiliki sejarah penting bagi kerukunan umat beragama di Indonesia yang telah terbangun berabad-abad tahun lamanya.
Setelah dari Yogyakarta, Kardinal Miguel Ayuso dan Padre Marco akan kembali ke Vatikan.
Namun sebelumnya Kardinal Ayuso akan menghadiri pertemuan lagi ke Abu Dhabi dan dilanjutkan terbang ke Lisbon -Portugal untuk menghadiri meeting tentang Human Fraternity.
Hadir juga dalam pertemuan dengan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot MCCJ dan Rm Markus Solo Kewuta SVD, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo, dan Mantan Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung, yang sekarang menjabat Dirjen HPI Kemenlu RI.
Sementara dari PWKI hadir Albertus Magnus Putut Prabantoro pendiri sekaligus penasihat PWKI, pendamping PWKI Rm Yustinus Sulistiadi Pr, serta sejumlah wartawan dari berbagai media cetak, televisi, radio, dan online