Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berusaha menekan angka stunting di Indonesia.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo targetkan prevalensi stunting bisa berada di angka 14 persen pada tahun 2024. Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG. mengatakan, pihaknya terus berupaya mengejar target melalui Program Keluarga Harapan.
Namun, selama mengejar target tersebut, Hasto mengungkap cerita lucu para penerima bantuan program tersebut. Menurut dia, orang yang mengikuti Program Keluarga Harapan mendapat bantuan Rp 500 ribu setiap bulan.
Baca juga: BKKBN Rekrut 600.000 Tim Pendamping Keluarga untuk Cegah Stunting
"Tapi ternyata setelah dapat bantuan dia kredit motor. Tapi sebelum dapat bantuan tidak kredit motor. Jadi saya agak curiga, jangan-jangan kredit motor karena ada bantuan," kata Hasto dikutip dari video pada kanal YouTube Tribunnews, Senin (13/2/2023).
Padahal bantuan tersebut ditujukan untuk anak si penerima yang masih balita.
"Kemudian ada yang lucu-lucu misalkan anak sudah dua, cukup. Anaknya dua yang satu stunting. Ternyata mau tambah (anak) lagi. Karena apa? Kalau yang dua sudah lulus balita, kan tidak dapat bantuan lagi," paparnya.
"Jadi pengin tambah anak agar dapat bantuan. Wah ini namanya dimanfaatkan Itu kan juga lucu-lucu," pungkasnya.