Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan saat ini pihaknya telah merekrut masing-masing 50 orang Duta Damai di Papua dan Papua Barat untuk menyebarkan narasi damai melawan narasi separatisme yang disebarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Boy mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mencegah masyarakat mengikuti narasi yang dihembuskan kelompok tersebut.
"Jadi kontra narasinya itu, kita cinta damai. Kita merekrut 50 di Papua Barat, 50 di Papua yang saat ini, itu Duta Damai yang untuk membangun narasi-narasi kecintaan kepada NKRI," kata Boy saat ditemui di Jakarta pada Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Rapat di DPR, Kepala BNPT Paparkan Perkembangan Teror Tanah Air
"Ini untuk melawan narasi-narasi separatis, jangan sampai nanti masyarakat yang lain sampai ikut-ikutan ke sana," sambung dia.
Tugas dan kewenangan BNPT yang diatur Undang-Undang, kata dia, lebih banyak kepada aspek pencegahan.
Sedangkan kewenangan terkait penindakan, lanjut dia, diserahkan kepada aparat penegak hukum yakni kepolisian di sana.
Untuk itu, kata dia, saat ini program pencegahan BNPT yang sudah berjalan di antaranya pembentukkan forum koordinasi pencegahan terorisme atau FKPT dan Duta Damai.
"Seiring setelah diumumkannya oleh Pak Menko Polhukam pada bulan April 2021 bahwa kejahatan KKB adalah kejahatan kelompok separatis terorisme," lanjut dia.
Sekadar informasi, pilot pesawat Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, masih belum diketahui keberadaannya setelah pembakaran pesawat di Bandara Distrik Paro Nduga Papua oleh Kelonpok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca juga: Kepala BNPT Ungkap Abu Bakar Baasyir Masih Meyakini Idelogi Radikal
Philips diduga disandera oleh KKB setelah insiden tersebut.
Selain itu, sebanyak 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro Kabupaten Nduga Papua telah dievakuasi oleh TNI, Polri, dan masyarakat setelah diintimidasi oleh KKB.