News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dosen UII yogyakarta Hilang di Norwegia

Polisi Sebut Dosen UII Rafie Pratama Tidak Hilang, Hanya Ubah Rute Penerbangan, Sudah 8 Kali ke AS

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Divhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, memberi pernyataan soal Dosen UII yang dikabarkan hilang, Senin (20/3/2023). Ia mengatakan dosen tersebut tak hilang, melainkan mengganti rute perjalanan tanpa memberi tahu siapapun. Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama disebutkan tidak hilang, melainkan mengubah rute penerbangan.

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama disebut tidak hilang, melainkan mengubah rute penerbangan.

Sebelumnya diketahui bahwa Rafie dilaporkan hilang di Norwegia dan informasi terakhir terlacak di Boston, Amerika Serikat.

Rafie diketahui mengubah rute penerbangan dari Turki ke Indonesia, menjadi Turki ke Amerika Serikat (AS). 

Demikian yang disampaikan Kadiv Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti.

Selain itu, Krishna juga mengungkapkan bahwa hasil koordinasinya dengan berbagai pihak, Rafie diketahui sudah memesan tiket ke Amerika.

"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang," kata Khrisna, Selasa (21/2/2023).

Kemudian, ketika Rafie melakukan check in dari Istanbul menuju Amerika Serikat, semua komunikasi sudah dimatikan olehnya.

Baca juga: Polri Sebut Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasif dapat Nomor Telepon AS Tetapi Tidak Aktif

"Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi gak nyala."

"Tapi kan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih passport," kata Krishna.

Lantaran hal tersebut, Krishna mengatakan bahwa Rafie tidak hilang, tetapi mengubah rute.

"Dia bukan menghilang. Nanti tahu-tahu pulang dalam kondisi apa, sementara satu Indonesia sudah heboh."

"Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," katanya.

Disebut Sudah 8 Kali Pergi ke AS

Kadiv Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti mengungkapkan  hasil koordinasinya dengan berbagai pihak, Rafie diketahui sudah memesan tiket ke Amerika. (Instagram)

Krishna juga mengungkapkan bahwa Rafie diketahui telah pergi ke AS sebanyak delapan kali.

"Yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir, kurang lebih delapan kali kita dapatnya. (Gelar) Phd-nya juga kan di Amerika," kata Krishna, Selasa (21/2/2023).

Krishna mengatakan bahwa hal tersebut juga berdasarkan bukti autentik.

"Itu ada bukti autentik juga bahwa yang bersangkutan masuk ke Boston tanggal 13 Februari, dan itu dikeluarkan oleh CBP (custom and border protection) Amerika, bahkan kita punya list keluar masuk," kata dia.

Kronologi Perjalanan Rafie

Berikut kronologi perjalanan Rafie dari Oslo, Norwegia hingga tidak terlacak setelah di Istanbul, Turki:

1. Minggu, 5 Februari 2023

Diketahui, terdapat empat orang dari UII, termasuk Fathul Wahid dan Rafie berkunjung ke University of South-Eastern Norway (USN) untuk mempererat kerja sama kedua universitas.

Agenda tersebut sebagai dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.

2. Sabtu, 11 Februari 2023

Setelah sepekan beraktivitas di USN, tim UII meninggalkan Norwegia melalui bandara di Oslo.

Dari situ diketahui bahwa Fathul berjumpa terakhir dengan Rafie di Oslo, pada malam 11 Februari 2023.

Tim terbagi menjadi tiga penerbangan berbeda.

Rafie sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Rafie pun tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII bahkan istrinya.

3. Minggu, 12 Februari 2023

Rafie diketahui mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.

Namun, sejak saat itu, Rafie tidak pernah mengirimkan pesan lagi.

Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satu pun yang direspons oleh Rafie.

Update Sabtu 18 Februari 2023, ditemukan jejak aktivitas digital di Istanbul, Turki yang dilakukan oleh Rafie.

Rafie sempat terhubung Internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII.

Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.

Pihak kepolisian Oslo juga memastikan, catatan pihak imigrasi bandara di Oslo menunjukkan Rafie sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

4. Senin, 13 Februari 2023

Kemudian, terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00, waktu setempat.

Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

Artinya, setelah tanggal 13 Februari hingga Minggu 19 Februari 2023 pukul 09.45 WIB, belum ada kabar lagi dari pelacakan Rafie.

5. Kamis, 16 Februari 2023

Pada tanggal ini, seharusnya Rafie sampai di Jakarta.

Rafie seharusnya dijadwalkan sudah mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00 WIB.

Adik Rafie menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.

Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Rafie malah tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh."

"Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” ucap Fathul.

Upaya-upaya lain yang pihak UII lakukan adalah meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul, yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“Selain itu, kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” kata Fathul.

(Tribunnews.com/Rifqah/Reza Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini