TRIBUNENWS.com - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono, berhasil dievakuasi pada Selasa (21/2/2023) sore, setelah 54 jam terjebak di hutan Kerinci, Jambi, usai helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat.
Video proses evakuasi Kapolda Jambi inipun viral di media sosial.
Sementara itu, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir, diketahui tengah berada di Boston, Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya dikabarkan hilang.
Ia ternyata sudah delapan kali pergi mengunjungi negara Paman Sam itu.
Dirangkum Tribunnews.com, Rabu (22/2/2023), simak berita populer nasional selengkapnya berikut ini:
Baca juga: 54 Jam Terjebak di Hutan Kerinci, Kapolda Jambi Diselamatkan Gunakan Tali, Istri Ikut Awasi Evakuasi
1. Viral Video Evakuasi Tandu Kapolda Jambi Berputar Puluhan Kali, Sosok Prajurit TNI AU Ini Disorot
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dievakuasi menggunakan jalur udara dengan sebuah helikopter, Selasa (21/2/2023) sore.
Menggunakan sebuah tandu, Irjen Rusdi Hartono berbaring lalu ditarik menggunakan tali naik ke atas helikopter.
Seorang prajurit TNI Angkatan Udara bergelantungan bersama tandu yang mengangkat Irjen Rusdi Hartono menjadi sorotan.
Dikutip dari TribunJambi, prajurit berbaju loreng yang menggunakan helm hitam itu, bergelantungan pada sebuah tali, yang juga mengikat tempat Kapolda berbaring.
Ada momen tandu dan seorang prajurit TNI AU itu berputar-putar puluhan kali di udara, saat ditarik dari daratan hingga akhirnya tiba di helikopter.
2. Terlacak di Boston, Dosen UII yang Dikabarkan Hilang Disebut Sudah 8 Kali ke Amerika
Kadiv Hubungan Internasional Mabes Polri, Irjen Krishna Murti, mengungkap dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), yang ramai diberitakan hilang di Turki, sudah lebih dari sekali kali ke Amerika Serikat.
"Yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir, kurang lebih delapan kali kita dapatnya."
"(Gelar) Phd-nya juga kan di Amerika," kata Krishna Murti di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
Hal tersebut dilakukan pihaknya setelah melakukan koordinasi dengan semua KBRI, baik di Ankara, Oslo, maupun Amerika Serikat.
"Itu ada bukti otentik juga bahwa yang bersangkutan masuk ke Boston tanggal 13 Februari, dan itu dikeluarkan oleh CBP (custom and border protection) Amerika, bahkan kita punya list keluar masuk," kata dia.
Baca juga: Irjen Krishna Murti: Dosen UII Ahmad Munasir Tidak Hilang Tapi Ubah Rute Terbang ke AS
Krishna mengatakan bahwa Ahmad memang berpisah dari rombongan di Turki dan keluar untuk berganti pesawat.
"Kalau dia transit harus ganti pesawat kan dia harus keluar dulu, keluar, karena dia tidak boarding, barangnya dikeluarkan, dia ambil barang, dia check in lagi," kata dia
3. Menag Angkat Bicara soal Pembubaran Ibadah Gereja di Lampung: Bisa Diselesaikan Musyawarah
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, angkat bicara soal pembubaran ibadah di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD), Bandar Lampung, Lampung.
Yaqut menganggap persoalan ini bisa diselesaikan dengan musyawarah dan telah ada regulasi yang bisa dijadikan pedoman.
Sehingga, menurutnya, pembubaran seperti yang terjadi di GKKD Lampung tidak perlu terjadi.
"Semua pihak bertanggung jawab pada terciptanya kerukunan. Jika ada permasalahan, semestinya diselesaikan secara musyawarah dengan melibatkan para pihak yang bertanggungjawab dalam memelihara kerukunan."
"Tidak perlu ada aksi pembubaran atau pelarangan," ujarnya, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (21/2/2023).
Yaqut pun meminta jika ada permasalahan dalam izin penggunaan tempat ibadah, maka dapat melaporkan kepada Pemerintah Daerah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), kepolisian, atau pihak Kemenag.
Hal ini perlu dilakukan lantaran pihak-pihak tersebut dapat mengambil langkah penyelesaian sesuai peraturan perundang-undangan.
4. Irjen Krishna Murti Jelaskan Alasan Polri Tak Minta Interpol Terbitkan Yellow Notice Soal Dosen UII
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri, Irjen Krishna Murti, menjelaskan alasan tak diterbitkannya yellow notice (peringatan kepada polisi global untuk orang hilang) soal kabar tak terlacaknya dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dalam perjalanan dari Turki ke Indonesia.
Adapun kabar tersebut akhirnya terungkap bahwa Ahmad tak hilang, melainkan mengubah rute perjalanan dan kini berada di Boston, Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ubah Rute Penerbangan, Dosen UII yang Dikabarkan Hilang Sudah Pesan Tiket ke Boston sejak di Jakarta
Diketahui, Krishna mengatakan yellow notice tidak diterbitkan oleh Polri, melainkan Interpol setelah ada koordinasi dengan Polri.
Krishna mengatakan untuk menerbitkan yellow notice, harus ada syarat yang dipenuhi.
"Dan salah satunya adalah ada laporan polisi. Nah keluarga belum membuat laporan ke polisi kan, dan kemudian dari laporan polisi itu di laporan investigasi baru dikirim ke divisi hubungan internasional untuk ditindaklanjuti ke interpol."
"Nah nanti baru interpol menyebarkan informasi orang hilang ke seluruh dunia," kata Krishna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
Jika semua kasus seperti Ahmad ini kemudian diterbitkan yellow notice, Krishna tak bisa membayangkan berapa banyak yellow notice itu, karena kasus serupa sangat banyak.
5. Polri: Dosen UII Yogyakarta Telah Pesan Tiket ke Boston Sebelum Berangkat dari Jakarta
Kabar hilangnya dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) masih ramai diberitakan.
Diketahui, Polri menyebut Ahmad tidak hilang, melainkan mengubah rute penerbangan yang semual dari Turki ke Indonesia, menjadi Turki ke Amerika Serikat
Kadiv Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti, mengungkapkan dari hasil koordinasinya dengan berbagai pihak, ternyata Ahmad telah memesan tiket ke Amerika.
"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang," kata Khrisna di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
Krishna mengatakan ketika Ahmad melakukan check ini dari Istanbul menuju Amerika Serikat, semua komunikasi telah dia matikan.
"Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi gak nyala."
"Tapi kan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih passport," kata Krishna.
(Tribunnews.com)