TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data menyebutkan adanya peningkatan populasi penduduk dunia meningkat hingga lima kali lipat dari 1,6 miliar penduduk hingga 7 miliar pada tahun ini.
Hal ini juga memicu membengkaknya jumlah konsumsi penduduk bumi hingga 1.100 persen.
Bahkan, pada 2030 mendatang kemungkinan manusia membutuhkan dua buah bumi untuk menampung jumlah konsumsi masing-masing individu.
Merespons hal tersebut, Ekonom muda Andhyta Firselly Utami (Afutami) mengatakan setiap individu perlu meminimalisir tindakan konsumtif hanya sesuai dengan kebutuhan saja, atau dapat disebut Concius Concumption.
Concius Concumption merupakan perubahan pola konsumsi publik yang tidak hanya mementingkan nilai ekonomis dari suatu produk namun juga nilai-nilai lain, seperti nilai lingkungan, sosial, dan bahkan nilai politis.
“Sesimple kita pikirin dulu sebelum kita beli sesuatu, ada kebutuhannya atau enggak, ada ga cara untuk memenuhi kebetuhan tidak dengan beli, tapi dengan step lain,” kata Afutami saat talkshow bertajuk ‘Voice of Youth’ yang diselenggarakan BEM UI dan Danone-AQUA di Auditorium Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (24/2/2023).
“Artinya yang kita konsumsi hari ini kemungkinan bukan hanya berdasarkan yang kita butuhkan. Tapi bisa jadi kita konsumsi kebih banyak hal-hal yang kita gak butuh-butuh banget,” lanjut dia.
Afu, sapaan akrabnya, pun memberikan lima tips untuk meminimalisir tindakan konsumtif yang juga sekaligus mengurangi produk yang terbuang.
Tips ini bisa digunakan bagi siapa saja yang ingin membeli produk agar lebih memerhatikan aspek kegunaan.
1 Gunakan Barang yang Sudah Dimiliki
Agu menyarankan agar semua pihak memaksimalkan barang yang sudah dimiliki ketimbang membeli produk baru.
Hal ini tentu dapat mengurangi tingkat konsumtif sekaligus menghemat pengeluaran. Namun jika upaya ini tidak memungkinkan, maka dapat menempuh jalan lain, yakni meminjam sesuai dengan kebutuhan.
2 Pinjam
Tak ada salahnya meminjam barang jika kita tidak memiliki produk yang dibutuhkan. Afu menilai hal ini efektif untuk meminimalisi tindakan konsumtif.
Alih-alih meminjam kepada kerabat, bisa juga bertukar produk ala sistem barter kepada teman sesuai dengan kebutuhan.
“Jadi kayak ada baju, ada baju dresscode apa, gausah langsung beli, cek dulu siapatau bisa pinjam,” ujarnya.
3 Beli Barang Bekas Layak Pakai
Jika sudah tidak memungkinkan untuk memakai barang yang sudah dimiliki hingga meminjam, membeli barang bekas yang layak pakai bisa menjadi opsi.
Selain harganya yang relatif lebih murah, berburu produk bekas layak pakai atau biasa disebut thrifting dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan.
“Jadi belinya itu used. lebih murah juga,” kata Afu.
4 Membuat Produk Sendiri
Daripada membeli, tak salahnya mencoba untuk membuat produk sendiri. Terlebih bagi yang memiliki jiwa kreatif tinggi.
Hal ini dapat dilakukan untuk meminimalisir tindakan konsumtif yang berdampak pula pada lingkungan.
“Kalau berjiwa maker, bisa bikin (produk) sendiri,” ucap Afu.
5 Beli
Membeli menjadi opsi terakhir jika membutuhkan barang yang belum dimiliki. Sebaiknya perhatikan empat aspek di atas sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli barang baru.
“Terakhir banget kalau bisa itu,” ucap Afu.
Ia mengatakan bahwa penting bagi semua pihak untuk tidak selalu menbeli jika membutuhkan sebuah produk.
Hal ini, kata dia, selain meminimalisir pengeluran, juga dapat meredam pencemaran lingkungan akibat barang yang tidak terpakai, yang akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah.
“Karena hanya dengan seperti ini tadi bumi dan segala yang ada di dalamnya itu bisa menampung apa yang dibutuhkan sebenanrnya,” tuturnya.