News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Seminggu Pasca-Penganiayaan, Kondisi David Belum Sadar, tapi Progresnya Sangat Positif

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terpantau kondisi David pada Senin (27/2/2023) masih dirawat intensif di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan. Ayah David mengabarkan kondisi anaknya yang belum sadar telah satu minggu pasca-penganiayaan yang menimpanya.

TRIBUNNEWS.COM - Seminggu setelah malam kejadian nahas yang menimpanya, Cristalino David Ozora kini belum sadarkan diri.

Terpantau kondisi David pada Senin (27/2/2023), masih dirawat intensif di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan.

Informasi tersebut dibagikan ayah David, Jonathan Latumahina melalui Twitter @seeksixsuck, Pagi tadi sekira pukul 07.00 WIB.

"Seminggu sejak malam yang yang meluluhlantakkan segalanya. Amorfati."

"Kondisi David saat ini masih belum sadar tapi progresnya sangat positif."

"Alat penunjang kesehatan saat ini tinggal cuff tracheastomy, dibuatkan lubang nafas langsung ke paru-paru melalui pangkal leher. Terimakasih doa-doanya untuk David," tulis Jonathan dalam unggahannya.

Baca juga: Irjen Fadil Turut Hadiri Gelar Perkara Penanganan Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy Terhadap David

Sebagaimana dijelaskan juru bicara keluarganya, Rustam Hattala mengabarkan David sempat membuka mata meskipun kemudian menutupkan matanya lagi.

Selain itu, David juga telah menunjukan respon gerakan kaki.

Hal tersebut disampaikan Rustam dari informasi keluarga David yang berada di rumah sakit.

"Tadi sih katanya mata itu sempat ngebuka terus ngetutup lagi, terus ada gerakan kaki," kata Rustam, Sabtu (25/2/2023) dikutip dari Kompas Tv.

Terkait kasus penganiayaan ini, kata Rustam, keluarga David menyerahkannya kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor.

"Sejak awal, karena kita juga keluarga besar Ansor, ya jadi kita serahkan sepenuhnya ke LBH GP Ansor untuk menangani proses (hukumnya)," jelas Rustam.

Lebih lanjut, Rustam menyampaikan bahwa ayah David, Jonathan Latumahina, telah memaafkan pelaku, Mario Dandy.

Hanya saja pihaknya tetap melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.

"Bapaknya David sudah memaafkan tapi proses hukum tetap berjalan," lanjut Rustam.

Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Anak Pejabat Pajak Hajar Remaja, Keluarga David: Marah tapi Memaafkan

David Diperkirakan Terkena Diffuse Axonal Injury

David diduga terkena diffuse axonal injury (DAI).

Menurut informasi dari dokter, kata anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi.

Sehingga berakibat pada trauma mendalam di otak.

"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujar Ahmad Taufiq, Jumat (24/2/2023) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Oleh karena itu, David pun sejak Rabu (22/2/2023) malam telah dipindah ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan.

Ia dipindahkan untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Baca juga: Tiba di RS Mayapada, Pimpinan NU dan GP Ansor Jakarta Langsung Menuju Ruang Perawatan David Ozora

Lantas, apa itu diffuse axonal injury yang menimpa David?

Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak di bagian yang disebut akson.

Kondisi ini, lanjut Christian, terjadi secara diffuse atau menyeluruh pada sebagian besar jaringan otak.

"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," kata Christian, Jumat (24/2/2023).

Jonathan tah henti-hentinya berharap sang anak segera sadar. Bahkan kesedihan itu juga ia ungkapkan dalam cuitannya. Ia terlihat mengunggah sebuah foto sang anak saat sedang membaca sebuah buku beserta doa. Berikut unggahannya di Twitter pada Jumat (24/2/2023). (Twitter @seeksixsuck)

Baca juga: Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pihak Keluarga David Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Christian menjelaskan, cedera kepala bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.

Namun umumnya, diffuse axonal injury ini disebabkan kecelakaan lalu lintas dengan kecepatan tinggi.

Pasien diffuse axonal injury, lanjut Christian, umumnya mengalami gangguan kesadaran bahkan koma.

Hilangnya kesadaran bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga beberapa bulan.

Hal ini tergantung pada tingkat keparahannya.

Sebagian pasien, sambung Christian, ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.

Namun, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.

"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.

"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," jelas Christian.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini