TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui penyelenggaraan F1 Powerboat di Danau Toba masih memiliki kekurangan.
Sandiaga mengatakan itu di dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).
Kekurangan tersebut terutama pada segi pelayanan (hospitality) dan fasilitas penunjang seperti akses infrastruktur, kesiapan toilet, maupun akses bagi disabilitas.
Meski demikian, sebagai ajang pembuka pertama, Sandiaga yakin penyelenggaraan ini berhasil mendatangkan geliat ekonomi dan pariwisata serta ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba.
"Memang ada beberapa catatan yang nanti akan kita elaborasikan, tapi sebagai ajang pembuka yang pertama, saya sangat optimistis bahwa ini adalah ajang yang berhasil mendatangkan geliat ekonomi dan pariwisata serta ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba," kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, investasi akan ditingkatkan di kawasan sekitar Danau Toba guna mendukung kesiapannya sebagai calon lokasi berbagai ajang internasional.
"Danau Toba cocok untuk menjadi lokasi berbagai event internasional. Oleh karena itu harus ditingkatkan jumlah investasi bukan hanya di Balige, tapi juga di beberapa spot destinasi wisata di sekitar Danau Toba," ujar Sandiaga.
Salah satu investasi yang akan didorong adalah ketersediaan hotel bintang 5 karena bintang 3 sudah terkelola dan tersedia.
"Karena (hotel) bintang 3 pasarnya sudah terkelola dan sudah tersedia."
"Ada beberapa hotel yang telah berdiri dan beroperasi."
"Jadi, fokus kita sekarang (hotel) bintang 5, tapi homestay juga harus ditingkatkan kualitasnya. Ini harus dirasakan tingkat layanan yang tentu lebih baik ke depan," kata Sandiaga.(Tribunnews.com/Endrapta Pramudhiaz)