News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Nusron Wahid Ingatkan Pertamina: Selain Plumpang, TBBM Samarinda juga Dekat Pemukiman

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid. Nusron Wahid mengingatkan, depo milik Pertamina yang berdekatan dengan area pemukiman tak hanya ada di ibu kota.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, kini menuai sorotan usai terjadi kebakaran hebat yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan membuat puluhan lainnya luka-luka. 

Muncul pertanyaan mengapa tempat penampungan bahan bakar minyak (BBM) itu berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga api sangat cepat menyambar ke rumah warga dalam kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam. 

Namun, Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid mengingatkan, depo milik Pertamina yang berdekatan dengan area pemukiman tak hanya ada di ibu kota.

Baca juga: Pertamina Belum Nyatakan Status Depo Plumpang Clear Area, Tim Puslabfor Polri Belum Bisa Olah TKP

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina di Samarinda, Kalimantan Timur, juga sangat berdekatan dengan pemukiman warga. 

"Terminal BBM di Samarinda juga ada di kawasan penduduk dan rentan terjadinya kebakaran," kata Nusron, Minggu (5/3/2023).

Depo BBM Pertamina di Samarinda itu terletak di Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam Ulu, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda. 

Depo itu berukuran cukup besar dan dapat menampung 10.000 kiloliter Solar, 7.000 kiloliter Premium, dan 2.000 kiloliter Pertamax. 

Area kanan dan kiri depo itu berbatasan langsung dengan rumah warga di pemukiman yang cukup padat. 

Baca juga: Pengelola RPTRA Sebut Pengungsi Depo Pertamina Plumpang Kekurangan Obat-obatan

Nusron menyebut, pemerintah dan warga setempat sebenarnya sudah sadar bahwa keberadaan depo di tengah pemukiman itu sangat membahayakan. 

"Bahkan Gubernur Kaltim pada tahun 2010 dan 2011 sudah pernah kirim surat ke Dirut Pertamina agar direlokasi," katanya. 

Gubernur Kalimantan Timur saat itu, Awang Faroek Ishak, meminta agar Pertamina merelokasi tempat penampungan BBM itu ke kecamatan Palaran. 

Bahkan, Gubernur dalam surat itu juga menyatakan, pemprov siap untuk membantu memfasilitasi lahan yang diperlukan untuk pembangunan depo baru. 

Namun, sayangnya tak pernah ada tindak lanjut dari Pertamina terkait hal itu. 

"PT Pertamina seolah abai dan enggan memikirkan keselamatan warga di sekitar depo," kata Nusron. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini