Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan menyampaikan pihaknya kembali berhasil mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Hari ini, Selasa (7/3/2023), Polri berhasil mengidentifikasi 5 jenazah.
Sehingga total jenazah yang telah teridentifikasi menjadi 8 orang.
"Total yang sudah berhasil teridentifikasi sampai dengan hari ini Selasa, 7 Maret 2023 pukul 16.00 WIB sejumlah 8 korban," kata Nyoman dalam konferensi pers, Selasa.
Adapun jenazah yang berhasil teridentifikasi hari ini atas nama;
1. Sumiyati (71) perempuan dengan alamat di Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Jenazah teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi dan properti.
Baca juga: RS Polri Kembali Berhasil Identifikasi 5 Jenazah Korban Kebakaran Plumpang
2. Rafiansyah Syahid Attala, laki-laki (4) alamat di Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, medis dan properti.
3. Trisrea Aprita, perempuan (12) alamat di Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, dan medis.
4. Suheri, laki-laki (32) alamat di Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, dan medis.
5. Hadi, laki-laki (32) alamat di Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, dan medis.
Baca juga: Respons Luhut dan Heru Budi soal Rencana Relokasi Warga Sekitar Depo Pertamina Plumpang
Sebelumnya Polri juga telah berhasil mengidentifikasi 3 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Identifikasi jenazah tersebut yakni atas nama Ahmad Bukhori (41); Fahrul Hidayatullah (28), dan Iriana (61) yang berhasil teridentifikasi dengan menggunakan sidik jari.
Ketiga jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga sejak Minggu (5/3/2023).
Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyatakan, sejauh ini tim kedokteran RS Polri sudah tidak bisa lagi melakukan identifikasi sisa korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang menggunakan sidik jari.
Hal itu didasari karena kata Hariyanto, saat dari 15 jenazah yang diterima RS Polri, hanya ada 6 jenazah yang masih memungkinkan dilakukan tes sidik jari, sementara 3 jenazah di antaranya sudah berhasil teridentifikasi.
Sementara, 9 jenazah di antaranya sudah tidak dapat dites sidik jari, karena kondisinya sudah rusak.
Baca juga: Ketua RW Ungkap Penyebab Warganya Banyak yang Meninggal Dalam Peristiwa Kebakaran Depo Plumpang
"Jadi dalam 2 hari hari Sabtu dan Minggu kemarin sudah teridentifikasi 3 itu melalui sidik jari, jadi yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari," kata Hariyanto saat ditemui awak media di Posko Ante-mortem, RS Polri, Kramat Jati, Senin (6/3/2023).
Dengan begitu, kata dia, pihaknya akan melakukan proses identifikasi dengan metode lain yakni pemeriksaan gigi, DNA atau rekam medis.
Tak hanya itu, tim kedokteran juga kata dia akan mencoba mendalami beberapa properti, baik itu pakaian, perhiasan ataupun barang yang dimiliki korban termasuk soal tanda di tubuh.
"Kita mengandalkan (tes) gigi kemudian properti, kemudian medis dan DNA. Jadi DNA sekarang masih proses, doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai," ucap Hariyanto.
Sejauh ini kata dia, pihaknya sudah menerima 15 sampel DNA dari pihak keluarga yang merasa kehilangan.
Adapun jumlah tersebut sesuai dengan jenazah yang sedang diproses identifikasi di RS Polri.
"Tapi masih perlu pendalaman, moga-moga besok hasilnya bisa kita sampaikan pada rekan-rekan dan moga-moga ada teridentifikasi ya," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 15 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sudah diserahkan ke RS Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan belasan korban itu diserahkan ke tim DVI di RS Polri.
"Untuk yang saya terima data sejauh ini sampai semalam 14, hari ini tadi ada 15 sampai siang," kata Trunoyudo kepada wartawan di Kampung Tanah Merah Bawah, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Trunoyudo menyebut jenazah tersebut dibawa untuk diidentifikasi oleh Tim DVI. Nantinya, proses identifikasi dilakukan dengan pencocokan dan penelitian.
"Namun demikian, tugasnya adalah DVI tim kedokteran nanti membentuk posko yang ada di RS Soekanto. Korban bisa dilihat disana untuk identifikasi jenazah," ucapnya.