TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan internasional F1 Powerboat di Danau Toba pada 24-26 Februari 2023 telah berakhir. Pelaksanaannya boleh dikatakan sukses.
Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea mengatakan perhelatan internasional F1 Powerboat di Danau Toba pada 24-26 Februari 2023 harus dijadikan sebagai salah satu event pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.
Apa lagi Danau Toba yang akan menjadi tuan rumah F1 Powerboat (F1H2O) World Championship selama lima tahun.
Baca juga: Sukses Amankan Gelaran F1 H20 Danau Toba, Sinergisitas TNI-Polri Diapresiasi
Artinya, tahun depan kita berharap pelaksanaan F1Powerboat di Danau Toba ditingkatkan dan dipromosikan secara luas sejak dini untuk memperkenalkan destinasi wisata Indonesia dan menaikan citra positif Danau Toba di mata dunia.
"Kita ingin Danau Toba yang akan menjadi tuan rumah F1 Powerboat (F1H2O) World Championship selama lima tahun ke depan atau hingga 2027 dijadikan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang," kata Sanggam Hutapea.
Pada sisi lain Sanggam Hutapea mengingatkan bahwa keberhasilan event yang dilaksanakan di kawasan Danau Toba, patokannya bukan pada saat banyaknya orang datang menyaksikan event itu, tetapi efek dari event itu dapat dirasakan beberapa tahun kemudian, dimana para wisatawan datang kembali bersama teman-temannya ke Danau Toba.
"Jadi jangan hanya berpikir bahwa wisatawan banyak datang ke Danau Toba saat penyelenggaran event saja. Tetapi event itu harus dilihat sebagai bagian dari promosi yang efeknya di dapat beberapa tahun ke depan, yang ditandai kedatangan kembali wisatawan ke Danau Toba, walaupun tidak ada event yang sama," ujar Sanggam Hutapea.
Menurut Sanggam sukses menyelenggarakan F1 Powerboat di Danau Toba jangan menjadikan eforia, sebab harus diakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki tahun seperti sarana prasarana, konektivitas.
Apa lagi sasaran utama untuk menduniakan pariwisata Danau Toba melalui penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia harus dimaknai sebagai bagian dari promosi.
"Karena itu kesuksesan peyelenggaraan mengatakan F1 Powerboat yang lalu, sejatinya bukan diukur sekarang tetapi harus dilihat dari marketingnya ke depan.
Sanggam Hutapea menyarankan, ke depan penyelenggaran event berkelas dunia di kawasan Danau Toba, harus dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh dan melibatkan seluruh kepala daerah, para pelaku pariwisata, serta elemen masyarakat.
Baca juga: VIDEO Sandiaga Bicara Ajang F1 Powerboat Danau Toba: Berhasil Datangkan Geliat Ekonomi & Pariwisata
Artinya dimana pun event penyelenggaraan berkelas dunia di kawasan Danau Toba, apakah itu di Balige, di Parapat, atau di Samosir, semua wilayah di kawasan Danau Toba harus mendapatkan manfaatnya.
Sanggam mencontohkan, pariwisata Bali yang dijual secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat. "Misalnya, kita ke Bali, saat kita di pantai Kuta, masyarakat Bali yang tinggal di Kuta, selalu menawarkan agar kita pergi ke spot wisata lainnya, seperti ke Ubud yang terkenal sebagai pusat tarian dan kerajinan tradisional, pada sudah beda kabupaten," ujarnya mencontohkan.
"Untuk menjadikan Danau Toba wisata kelas dunia maka kita harus menjual kawasan Danau Toba secara menyeluruh, dan masyarakat harus diedukasi untuk menjual seluruh spot wisata yang ada di Danau Toba dan jangan ada ego ke daerah lagi," katanya.