TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Muda Pidana Khusus Mahkamah Agung (MA), Djoko Sarwoko (80), meninggal dunia.
Djoko Sarwoko meninggal dunia di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Rencananya, Djoko Sarwoko akan dikebumikan di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Djoko Sarwoko memulai kariernya sebagai hakim pada 1973 sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, dikutip dari antikorupsi.org.
Ia tercatat pernah menjadi hakim di PN Tanjung Pinang, PN Batam, dan PN Surabaya.
Djoko Sarwoko juga pernah menjabat sebagai Ketua PN Bogor.
Baca juga: Polisi Identifikasi Gadis Pengungsi Ukraina yang Meninggal setelah Ditemukan di Pantai Devon
Selain di pengadilan negeri, ia juga pernah menjadi hakim di Pengadilan Tinggi (PT) Sumatra Utara.
Ia juga pernah diberikan amanah sebagai Direktur Pidana MA pada 1997-2000.
Pada 2000-2004, Djoko Sarwoko menjabat sebagai Wakil Ketua PT Tanjung Karang.
Lalu, pada 14 September 2004, ia menjadi Hakim Agung.
Lima tahun setelahnya, tepatnya 17 April 2009, Djoko Sarwoko dilantik menjadi Ketua Muda MA.
Ia diketahui juga pernah menjabat sebagai Ketua Muda Pengawasan MA.
Baca juga: Seorang Anggota Brimob Meninggal Tak Wajar di Mess, Ditemukan Senpi di Samping Korban
Dalam pemilihan Ketua MA tahun 2009, Djoko Sarwoko kalah dari Harifin A Tumpa.
Dikutip dari Wikipedia, ia hanya memperolah tiga dari total 43 suara.
Saat pemilihan Wakil Ketua MA, ia kembali kalah.
Dalam kariernya, Djoko Sarwoko pernah menolak Peninjauan Kembali eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dalam kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).
Majelis Hakim PK yang diketuai oleh Harifin Tumpa menyatakan keputusan menolak PK Antasari Azhar sudah bulat.
Kala itu, Djoko Sarwoko tergabung sebagai anggota Majelis Hakim PK perkara Antasari Azhar bersama Komariah E Saparjaya, Imron Anwari, dan Hatta Ali.
Selain kasus Antasari, Djoko Sarwoko juga pernah menangani Peninjauan Kembali (PK) kasus Pollycarpus tahun 2008, dikutip dari YouTube Kompas TV (10/2/2023).
Djoko Sarwoko juga pernah menangani kasus Marsinah pada tahun 1993.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Ferdinand Waskita)