TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan alasan pilih melepas jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Zainudin Amali mengatakan tidak etis bila ia tetap menjadi Menpora setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.
“Jadi sebagaimana yang saya sampaikan beberapa waktu lalu secara informal, secara lisan saya sudah sampaikan ke bapak presiden saya akan fokus dan konsentrasi mengurus salah satu cabang olahraga. karena gak etis bagi saya sebagai Menpora yang mengurusi semua cabang olahraga kok hanya berfokus pada satu olahraga , kan gitu kan,” kata Zainudin Amali.
Menurut Zainudin Amali Presiden mengizinkan keputusannya memilih PSSI tersebut.
Selain itu, menurut Amali ia memilih PSSI karena akan mengawal Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
“Jadi saya masih tetap ada di lingkungan olahraga, tapi lebih fokus ke salah satu cabang olahraga,” katanya.
Amali mengaku tidak berat melepas jabatan Menpora. Pasalnya ia masih berada di dunia olahraga meskipun hanya fokus di Sepakbola saja.
“Ndaklah. Karena kan saya sudah punya komitmen untuk mengawal inpres no 3 thn 2019 itu. kan masih ketemu juga,” pungkasnya.
Baca juga: Zainudin Amali Mundur dari Kursi Menpora, Wapres: Airlangga Hartarto Sedang Siapkan Pengganti
Sebelumnya Zainudin Amali mengantarkan surat pengunduran dirinya secara resmi sebagai Menteri Pemudan dan Olahraga kepada Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Kamis, (9/3/2023).
Amali mengatakan surat tersebut akan diserahkan Menaesneg kepada Presiden.
“Pagi ini saya baru saja ketemu dengan pak Mensesneg. Saya menyampaikan surat permohonan apa namanya pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menpora, dan tentu ini masih berupa surat, memang saya harus bertemu bapak Presiden,” kata Amali.
Karena Presiden sedang melakukan kunjungan kerja luar kota kata Amali, ia dijadwalkan bertemu pada Senin pekan depan.
Meskipun telah menyampaikan surat pengunduran diri, ia tetap harus bertemu dengan Presiden.
“Beliau (Mensesneg) sudah terima surat saya dan beliau akan sampaikan ke bapak Presiden, kemudian insyaallah saya dijadwalkan akan bertemu bapak Presiden pada hari Senin,” katanya.
Terkait dengan calon penggantinya nanti, kata Amali merupakan hak prerogatif Presiden.
Ia pun mengaku tidak tahu komunikasi antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Presiden Jokowi terkait dengan calon Menpora yang akan menggantikannya.
“Itu kan komunikasi antara pak Ketum pak Airlangga dan pak Presiden. Saya juga tidak menanyakan dan pak Airlangga sidah mengajak saya untuk diskusi tentang berbagai hal yg terjadi, pekerjaan di Kemenpora. itu sudah,” pungkasnya.