News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

Awan Panas Gunung Merapi Hari Ini Karena Longsoran Kubah Lava Barat Daya, Ini Rekomendasi BPPTKG

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB. BNPB mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan di kawasan yang berpotensi berbahaya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (11/3/2023) siang sekira pukul 12.12 WIB siang.

Awan panas meluncur ke arah Kali Bebeng atau Krasak.

Diketahui Gunung Merapi terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Sleman.

Dalam press release yang dikutip dari magma.esdm.go.id, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.

Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.

Baca juga: Gunung Semeru Berstatus Siaga, Warga Diminta Waspada Potensi Awan Panas Guguran

Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Berdasarkan analisis foto udara tanggal 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.

BERSELIMUT ABU - Permukiman penduduk di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecmatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berselimut abu vulkanik cukup tebal, Sabtu (11/3/2023). Gunung Merapi menyemburkan materia vulkanik sepanjang Sabtu siang hingga sore, mengarah ke sektor barat daya. Abu vulkanik mengarah ke barat dan barat laut karena tiupan angin cukup kencang ke barat laut. TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA (TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA)

"Kedua kubah lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 kilometer ke arah barat daya dan 5 kilometer ke arah selatan-tenggara," katanya dilansir, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: PVMBG: Erupsi Merapi Hari Ini Paling Menonjol dalam 2 Tahun Terakhir

Menurut dia, rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi yang terjadi hari ini Sabtu (11/3/2023) bersumber dari longsoran kubah lava barat daya.

Hingga pukul 15.00 WIB, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

"Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara. Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang," katanya.

Baca juga: Status Gunung Merapi Masih Dipertahankan di Level III atau Siaga Usai Erupsi

Menurutnya, aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi, pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya yakni hulu Kali Boyong, Kali Bebeng, dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.

Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi.

Baca juga: Status Gunung Merapi Masih Dipertahankan di Level III atau Siaga Usai Erupsi

Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian per hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian per hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian per hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian per hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm per hari.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Terkait dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini, kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi PVMBG-BPPTKG rekomendasikan sebagai berikut;

Pertama, pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

Kedua, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Ketiga, masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Keempat, masyarakat dapat mengakses informasi resmi aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 172.000 MHz, Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, dan kantor BPPTKG, Jalan Cendana Nomor 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Munurtnya, Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG terus berupaya dalam mitigasi bahaya Gunung Merapi, baik melalui pemantauan, penilaian bahaya, penyebaran informasi, dan sosialisasi aktivitas Gunung Merapi.

"Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya dan mengikuti rekomendasi dari Badan Geologi, pemerintah daerah, dan BPBD setempat," katanya.

Picu Hujan Abu Vulkanik

Guguran awan panas pada Sabtu siang ini memicu hujan abu di wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. 

Dalam rilis BNPB menyebut, abu vulkanik mengarah ke barat laut.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan. 

"Kalau APG (awan panas guguran) mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin." 

"Kalo Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," kata petugas Pos Babadan, Yulianto, Sabtu. 

Daerah Terdampak Abu Vulkanik

Dikutip dari TribunJogja.com, hingga pukul 14.00 WIB, berikut daftar wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak abu vulkanik Gunung Merapi:

Kecamatan Sawangan

- Desa Ketep

- Desa Wonolelo

Kecamatan Dukun

- Desa Paten

- Desa Sengi

- Desa Ngargomulyo

- Desa Keningar

- Desa Sewukan

- Desa Mangunsuko

- Desa Krinjing

Kecamatan Candimulyo

- Desa Surojoyo

- Desa Giyanti

- Desa Beteh

Kecamatan Pakis

- Desa Pakis

- Desa Bawang

- Desa Kajangkoso

- Desa Pogalan

Kecamatan Tegalrejo

- Desa Kebonagung

- Desa Mangunrejo

- Desa Sukorejo

- Desa Purwosari

- Desa Donorojo

- Desa Ngadirejo

- Desa Klopo

- Desa Japan

- Desa Tegalrejo

- Desa Banyuurip

Kecamatan Tempuran

- Desa Prejegsari

- Desa Pringombo

- Desa Growong

- Desa kemutuk

Kecamatan Bandongan

- Desa Trasan

- Desa Banyuwangi

- Desa Salamkanci

- Desa Bandongan

- Desa Kebonagung

- Desa Kalegen

Kecamatan Windusari

- Desa Windusari

Kecamatan Kaliangkrik

- Desa Beseran

- Desa Balekerto

Kecamatan Ngablak

- Desa Ngablak

Kecamatan Mertoyudan

- Desa Mantenan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini