TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang menjadi daerah yang paling parah dilanda hujan abu akibat erupsi dari Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023).
Warga bahkan sempat panik saat erupsi Gunung Merapi.
Baca juga: Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Sudah Meletus Lebih dari 80 Kali
Siang itu, Sambas, Relawan Guyup Rukun Handarbeni (Guruh) Merapi sedang bekerja di ladang, ketika tepat pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi tiba-tiba mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah barat daya, Sabtu (11/3/2023).
Sambas yang melihat kepulan asap membumbung tinggi langsung bergegas lari meninggalkan ladang menuju ke permukiman.
Warga sudah berkumpul di jalan, dan sempat panik.
Ia bersama relawan kemudian berupaya menenangkan.
"Biasanya, kecelakaan (fatal) karena warga panik. Kami berusaha menenangkan. Kemudian (abu turun) saya langsung mencari masker, ada di (desa) Paten dan saya bagikan untuk pertolongan pertama bagi warga," kata Sambas, ditemui di Balai Desa Krinjing, Sabtu petang.
Baca juga: Desa Krinjing di Magelang Terdampak Cukup Parah oleh Erupsi Merapi
Desa Krinjing mulai diguyur hujan abu vulkanik sekira pukul 13.45 WIB.
Hujan abu turun bervariasi dengan skala ringan dan kadang juga sedang.
Prosesnya berlangsung cukup lama.
Menurut Sambas ketebalan abu rata-rata mencapai 1 sentimeter.
Sejauh ini, 6 ribuan masker sudah dibagi-bagikan kepada warga Desa Krinjing.
Abu tebal masih terlihat di mana mana.
Baca juga: Masyarakat Diminta Antisipasi Lahar yang Bawa Material Awan Panas Merapi
Namun kondisi warga sudah berangsur normal.