TRIBUNNEWS.COM - Persidangan terkait kasus narkoba Teddy Minahasa kembali dilakukan di PN Jakarta Barat, pada Senin (13/3/2023).
Dalam persidangan hari ini, dihadirkan beberapa saksi untuk meringankan kasus narkoba Teddy Minahasa.
Dihadirkannya saksi-saksi tersebut kerena saat itu mereka berada di lokasi dan menyaksikan saat barang bukti dimusnahkan.
Salah satunya dihadirkannya wartawan sebagai saksi meringankan kasus narkoba Teddy Minahasa.
"Kehadiran saudara ketika pemusnahan barang bukti waktu itu, apakah diundang atau hadir sendiri," tanya Hakim Ketua, Jon Sarman Saragih kepada saksi Jontra Manvi Bakhara.
"Undangan ada yang mulia, tetapi kalau jurnalis kan datang sendiri," jawab saksi Jontra Manvi kepada hakim ketua.
Baca juga: Alasan AKBP Dody Prawiranegara Turuti Perintah Irjen Teddy Minahasa: Takut Dimutasi ke Papua
Jontra Manvi menyebut bahwa ia berada di lokasi pada saat acara pemusanahan barang bukti.
Lalu, wartawan tersebut diminta oleh hakim ketua untuk menceritakan bagaimana pemusnahan barang bukti sabu itu terjadi.
"Pemusnahannya barang bukti ini dimasukkan ke dalam tong berisikan air."
"Kemudian barang tersebut diaduk, setelah itu dikuburkan ke dalam satu lubang," terang Jontra.
Ia menyebutkan bahwa Teddy Minahasa saat itu ikut di dalam kegiatan pemusnahan barang bukti tersebut.
Teddy Minahasa saat itu lah yang memimpin press release pemusnahan barang bukti.
Dalam keterangan press release tersebut bahwa barang bukti yang dimusnahkan sebanyak 35 Kg.
"Apakah anda dengar waktu itu ada pembicaraan mengenai barang bukti sudah diganti sebagian menjadi tawas," tanya hakim ketua kepada Jontra.
"Tidak ada yang mulia," jawab Jontra kepada hakim ketua.
Kronologi Penangkapan Irjen Teddy Minahasa Terkait Kasus Narkoba
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap penangkapan Irjen Teddy Minahasa berawal dari pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan Polda Metro Jaya.
"Beberapa hari yang lalu Polda Metro Jaya melakukan pengungkapan terhadap jaringan peredaran gelap narkoba."
"Berawal dari laporan masyarakat, kemudian saat itu berhasil diamankan 3 orang dari masyarakat sipil," kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022).
Setelah penangkapan tersebut, kemudian Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan akhirnya mengarah kepada seorang anggota polisi berpangkat Bripka dan anggota polisi berpangkat Kompol dengan jabatan Kapolsek.
"Atas dasar tersebut, memintanya untuk terus dikembangkan dan kemudian berkembang kepada seorang pengedar dan lalu mengarah kepada personel oknum anggota Polri yang berpangkat AKBP mantan Kapolres Bukit Tinggi," tutur Kapolri.
Dari situ kemudian penyidik melihat ada keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam peredaran narkoba tersebut.
(Tribunnews.com/Ifan/Adi Suhendi)