News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mabes TNI Ungkap Kiat-kiat Bagi Para Gadis Saat Didekati Orang yang Dicurigai TNI Gadungan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto mengungkap kiat-kiat khususnya bagi para gadis ketika didekati oleh orang yang dicurigai sebagai anggota TNI gadungan.

Langkah pertama, kata Kisdiyanto, para gadis bisa menanyakan lebih jauh terkait satuan tempat orang tersebut bertugas.

Ketika orang tersebut menjawab dengan menyebutkan satuannya, kata dia, maka para gadis bisa memintanya untuk mengajak ke satuan tempat mereka berdinas.

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).

"Misalnya seorang gadis didekati sama anggota TNI, harusnya tanya dulu, Mas dinasnya di satuan mana. Dia bisa ngomong di satuan A, B, C, D. Ajak dong saya ke satuannya. Kalau kalian didekati oleh TNI terus tidak diajak ke satuannya, harus curiga dong kenapa dia tidak mau nunjukkin kantornya," kata dia.

"Jadi masyarakat khususnya para cewek-cewek ini ya, kalau memang mau jadi pasangan TNI harus cari yang benar, kan begitu. Artinya kalau memang berkenalan lewat medsos atau media lain, Mas ajak dong main ke satuannya. Jadi tahu teman-temannya. Jangan tahu dia sendiri, pakai pangkat Letkol lah, Jenderal lah," sambung dia.

Selain itu, kata dia, para oknum TNI gadungan juga bisa dikenali dari atribut yang dipakainya.

Kisdiyanto mengatakan hal itu karena penggunaan atribut TNI sudah diatur.

"Kemudian juga sebenarnya kalau rekan-rekan sekalian tahu, bahwa pemasangan atribut itu kan ada aturannya," kata dia. 

"Kalau melihat seorang tentara pakai atribut yang ngawur, dari atribut tentara darat kok campur dengan laut, dengan satuan udara misalnya itu gadungan sudah tahu. Seragamnya sudah ketahuan ngawur itu," sambung dia.

Terkini, marak warga yang mengaku-ngaku sebagai anggota TNI gadungan dengan berbagai motif ditangkap pihak berwajib.

TNI Gadungan di Kabupaten Tangerang Berpangkat Letkol Ditangkap

Seorang warga di daerah Desa Sukamanah Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang yang mengaku sebagai sebagai Anggota TNI dengan inisial (MQ) berhasil ditangkap Tim gabungan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), bersama Pomal Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III pada Kamis (9/3/2023). 

Awalnya, informasi terkait hal tersebut diperoleh dari beredarnya foto seseorang menggunakan atribut TNI AL berpangkat Letkol. 

Setelah dilakukan pendalaman, kemudian tim bergerak menuju lokasi dugaan tempat tinggal oknum tersebut di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. 

Sesampainya di daerah Rajeg, Tim berkoordinasi dengan Polsek Rajeg perihal pencarian orang yang diduga merupakan oknum TNI Gadungan.

Baca juga: Seorang TNI AL Gadungan Ditangkap di Tangerang, Polisi Serahkan ke POM AL

Kemudian, tim bersama dengan pihak Kepolisian menuju rumah Kadus Desa Sukamanah untuk mengetahui keberadaan pelaku tersebut. 

Atas dasar informasi tersebut, Tim menuju lokasi kediaman terduga pelaku di wilayah Kelurahan Sukamanah Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. 

Tim Pomal kemudian melaksanakan monitoring situasi serta berkoordinasi kepada Ketua RT dan RW untuk mendatangi rumah terduga pelaku.

Setelah bertemu istri terduga pelaku, tim menanyakan keberadaan suaminya serta menjelaskan perihal perbuatan yang telah dilakukan oleh terduga pelaku. 

"Setelah dilaksanakan penggeledahan di dalam rumah tersebut, ditemukan beberapa atribut TNI lengkap dengan perlengkapannya seperti tanda pangkat, tanda jasa, brivet, tutup kepala, sepatu militer dan tas loreng," kata keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Sabtu (11/3/2023).

Tim kemudian menyampaikan kepada istrinya agar menghubungi suaminya untuk pulang dan bertemu dengan petugas dari Puspomal. 

"Atas bantuan dari Sdri (M) sekitar pukul 13.00 WIV Sdr (MQ) menyanggupi kembali dan bertemu di kantor Koramil Rajeg, selanjutnya Tim bergerak untuk menjemput dan membawa Sdr (MQ) dan didampingi istrinya ke Mako Puspomal Kelapa Gading untuk dilakukan pendalaman," sambung keterangan tersebut.

Menurut Danpuspomal Mayjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso kejadian penangkapan terhadap oknum TNI gadungan sudah sering kali dilakukan.

"Ini harus menjadi perhatian semua pihak khususnya warga masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengetahui cara membedakan mana prajurit yang asli, mana yang gadungan, sebagai antisipasi dampak yang berpotensi meresahkan masyarakat," kata dia.

"Karena sering terjadi tindak penipuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang dilakukan oleh oknum TNI gadungan," sambung dia.

Mabesal Angkat Bicara Marak TNI Gadungan

Menyikapi maraknya oknum TNI gadungan, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan dalam satu bulan terakhir pada bulan Februari sudah dua kali TNI AL menerima laporan masyarakat yang dirugikan akibat aksi dari TNI gadungan.

Julius mengatakan “TNI Gadungan” seringkali bermoduskan penipuan kepada wanita dan dijanjikan untuk dinikahi, bahkan dirugikan hingga ratusan juta rupiah.

Menurutnya hal tersebut harus menjadi perhatian.

“Masyarakat harus tahu, bahwa anggota TNI jika akan melangsungkan pernikahan mereka harus izin terlebih dulu kepada satuannya, dengan prosedur yang sudah ditentukan," kata Julius dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Selasa (28/2/2023).

"Bahkan calon wanita harus melaksanakan proses administrasi mulai dari alamat tinggal hingga ke Kesatuan tempat personel calon suami itu berdinas," kata Julius.

TNI Gadungan, kata dia, merupakan orang yang memanfaatkan peluang simbolik untuk mendapatkan penghormatan dari masyarakat.

Terlebih, lanjut dia, saat ini media sosial membuka peluang untuk orang berinteraksi satu dengan yang lainnya secara mudah dan cepat. 

"Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati saat baru mengenal seseorang, yakinkan dan kenali betul orang yang baru dikenal tersebut terlebih dulu kebenarannya apalagi orang tersebut baru dikenal di media sosial," kata Julius. 

Di Penghujung bulan Januari 2023 publik diramaikan dengan penangkapan warga bernama Misbachul Munir yang mengaku berpangkat Laksamana Pertama TNI.

Bahkan dirinya tidak segan membuat konten TikTok dengan mengunakan atribut TNI AL. 

Kemudian pada 23 Februari 2023, TNI AL kembali mengamankan warga bernama Eko Wahyudi, di Rawa Badak Jakarta Utara. 

Dirinya mengaku anggota TNI AL berpangkat Kapten Marinir.

Ia melakukan penipuan terhadap dua orang wanita yang dijanjikan akan dinikahi. 

Menyikapi hal tersebut, di tempat terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan kepada seluruh prajurit Jalasena, dimanapun berada dan bertugas harus memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Trisila TNI AL. 

"Jangan sekali-kali merugikan rakyat, jangan sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat di manapun berada, prajurit Jalasena harus memberi manfaat bagi masyarakat," tegas Ali. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini