Setelah adanya upacara Melasti, perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga atau Mecaru.
Tradisi Tawur Kesangan biasanya digelar H-1 sebelum adanya perayaan Nyepi.
Dalam pelaksanaan Tawur Kesanga, identik dengan adanya pawai festival ogoh-ogoh.
Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia.
Oleh karena itu, di akhir perayaan ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah Maret 2023: Hari Raya Nyepi pada 22 Maret, Cuti Bersama 23 Maret
Mengutip laman bem.fmipa.unej.ac.id, gelaran upacara Tawur Kesanga dilakukan berdasarkan tingkatan sebagai berikut:
- Tingkat Provinsi bernama Tawur Agung
Tawur Agung dilengkapi dengan Sesayut Prayascitagumi dan Sesayut Dirgayusa Gumi, beserta perlengkapannya.
Pelaksanaannya bertempat di Catuspata/persimpangan.
- Tingkat Kabupaten dinamai Panca Kelud
Panca Kelud yaitu mempergunakan lima ekor ayam/lima warna pengideran ditambah itik belang kalung satu ekor, asu belang bungkem satu ekor beserta perlengkapannya bertempat di Catuspata persimpangan.
- Tingkat Kecamatan bernama Upacara Panca Sanak
Upacara Panca Sanak mempergunakan lima ekor ayam/lima warna sesuai nama pengideran ditambah satu ekor itik belang kalung beserta perlengkapannya.
Pelaksanaan upacara Panca Sanak bertempat di Catuspata/persimpangan.