News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

SBY Ternyata Pernah Digoda Untuk Jadi Presiden 3 Periode, Tapi Pilih Menolak Gara-gara Ini

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBY Ternyata Pernah Digoda Untuk Jadi Presiden 3 Periode, Tapi Pilih Menolak Gara-gara Ini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata juga pernah digoda untuk mengubah aturan konstitusi agar Presiden RI bisa maju menjadi tiga periode. Akan tetapi, SBY memilih menolak godaan tersebut.

Demikian disampaikan oleh Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Menurutnya, SBY mendapatkan godaan itu saat di penghujung masa jabatannya akan habis.

"Pak SBY dulu juga 2012-2013 itu banyak yang datang bolak-balik baik ke istana baik ke Cikeas itu ya biasa. Pak kalau bapak mau bisa nih Pak DPR MPR kita ubah bapak bisa lanjut lagi," ujar Herzaky dalam diskusi 'OTW 2024' di Hotel Grand Cemara, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Herzaky menjelaskan bahwa SBY pun sempat mengeluhkan godaan tersebut secara terbuka di hadapan publik. Mantan Menkopolhukam itu menegaskan menolak terkait usulan penundaan pemilu 2024 tersebut.

"Beliau sampaikan mau dibujuk bujuk kaya apa saya tidak mau. Bukan sekedar bilang saya taat konstitusi, kalau konstitusi diubah gimana? tapi beliau menyampaikan saya taat konstitusi, tak akan mengkhianati amanah reformasi, tapi yang paling penting beliau sampaikan saya cukup di sini dua periode sudah lebih dari cukup," jelas Herzaky.

Herzaky menuturkan bahwa SBY juga menegaskan harusnya ada pergantian kepemimpinan sesuai amanah konstitusi.

Penegasan itu membuat pihak-pihak di sekeliling SBY tak mau lagi menggulirkan isu presiden 3 periode.

"Begitu beliau menyampaikan itu udah diem itu. Gak ada pergerakan di bawah layar; pergerakan di depan layar, enggak ada juga gugatan pengadilan, dan gak ada yang berani," ungkap Herzaky.

"Kenapa? ini memang demokrasi tapi kita tahu lah, kalau yang dicalonkan enggak mau ya ngapain dibujuk-bujuk. Tapi pada saat yang dicalonkan ini ada kemungkinan mau ya saya gak tahu juga," sambung Herzaky.

Di sisi lain, Herzaky menuturkan bahwa wacana penundaan Pemilu ini adalah ujian kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca juga: AHY Tegaskan Tolak Penundaan Pemilu: Pertanyaannya, Apa Iya Ada Plt Presiden?

Partai Demokrat pun bakal mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi jika Pemilu berjalan tepat waktu.

"Ini ujian kepemimpinan seorang Joko Widodo apakah beliau akan tunduk dan takluk oleh bujuk rayu segelintir orang yang haus dengan kekuasaan. Yang ingin terus melanggengkan kekuasaan tanpa mau bersusah payah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini