TRIBUNNEWS.COM, TABALONG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir pada Acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, di Tabalong, Kalimantan Selatan pada Jumat (17/3/2022).
Jokowi mengajakak warga Melayu-Banjar untuk terus meningkatkan semangat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia).
“Semangat ukhuwah ini lah yang membuat kita semua bisa hidup rukun berbeda agama tapi rukun, berbeda adat tetapi rukun, berbeda suku tapi rukun karena memang kita diciptakan oleh Allah berbeda-beda,” kata Jokowi, dalam sambutannya.
Dengan semangat persaudaraan kata Jokowi, bangsa Indonesia bisa hidup berdampingan, harmonis, gotong royong untuk memajukan Indonesia.
Jokowi kemudian mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar yang terbentang dari Aceh hingga Papua.
Selain itu, kata Jokowi Indonesia merupakan bangsa yang besar. Penduduk Indonesia mencapai 280 juta jiwa yang tinggal di 17 ribu pulau.
“Kita harus bangga sebagai sebuah bangsa dan kita harus sadar bahwa bangsa ini bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir pada Acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar, di Tabalong, Kalimantan Selatan pada Jumat (17/3/2022). (Sekretariat Presiden)
Bangsa Indonesia kata Presiden Jokowi terdiri dari beragam suku, adat, dan agama. Bahkan Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah.
“Coba bahasa saja, bahasa daerah, kita memiliki lebih dari 1.300 bahasa daerah yang berbeda-beda,” katanya.
Kita semua kata Jokowi harus menyadari kebesaran Indonesia. Kebesaran dan keragaman yang diikat dengan semangat ketunggal-ikaan, serta konsesus kebangsaan yaitu pancasila, undang-undang dasar 1945, NKRI dan bhineka tunggal ika.
“Kita harus menyadari itu agar kita semuanya bangga terhadap negara kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi.(Tribunnews/Taufik Ismail)